- Instagram Erick Thohir
Sempat Ragu Merangkap Jabatan Menpora dan Ketum PSSI, Erick Thohir Diberi Lampu Hijau sama FIFA
Jakarta, tvOnenews.com- Erick Thohir belum lama ini dipertanyakan untuk merangkap jabatan berbeda. Jabatan Menpora dan Ketua Umum PSSI yang menjadi sorotan publik.
- Instagram Erick Thohir
Pasalnya, Erick Thohir baru-baru ini dipilih Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri pemuda dan olahraga (Menpora), yang sebelumnya sebagai Menteri BUMN.
Menpora Erick Thohir menyampaikan bakal fokus membangun pemuda Indonesia agar mampu bersaing ditingkat dunia dan tetap cinta tanah air.
"Jadi nomor satu, yang pasti saya mendapat penugasan dari Bapak Presiden tentu saya sebagai profesional dan tentu sebagai pembantu presiden saya tegak lurus, dimana ini kadang-kadang orang lupa antara olahraga dan pemuda, padahal Menteri Pemuda dan Olahraga," ujar Erick Thohir kepada awak media.
- Kemenpora
Kabar Erick Thohir merangkap jabatan ini, akhirnya mendapatkan titik terang. Ia langsung mendapatkan lampu hijau dari federasi sepakbola dunia atau FIFA.
Diketahui, FIFA resmi memberikan lampu hijau kepada Erick Thohir untuk tetap menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sekaligus sebagai Menpora, dalam surat yang dikirimkan pada 22 September 2025.
Sehingga Erick, bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ketum PSSI hingga masa akhir jabatan pada 2027 mendatang.
"Saya sudah menanyakan status saya kepada FIFA, FIFA pun menjawab bahwa secara statuta tidak disalahkan karena memang track record saya di dunia sepak bola sudah sesuai dengan statuta," jelas Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara.
"Habis (masa kepengurusan di tahun 2027) itu ya silahkan pemilihan," katanya.
Lebih lanjut, Erick mengatakan agar tidak ada upaya-upaya yang menggagalkan kemajuan dalam PSSI.
Dia pun menyinggung terkait dengan pergantian kepengurusan di tengah jalan sejak tahun 2015 hingga 2022. Padahal, setiap kepengurusan memiliki rancangan atau blueprint yang akan dijalankan untuk pembangunan sepak bola.
"(kalau kepengurusan diganti di tengah jalan) Yang rugi siapa? ya semua. Jadi itu bukan berarti saya mempertahankan legitimasi, tidak," bebernya.(klw)