Media Belanda Tak Habis Pikir, Timnas Indonesia yang Masuk Grup Neraka di Babak Keempat tapi Pelatih Patrick Kluivert Malah...

Jakarta, tvOnenews.com- Timnas Indonesia yang diasuh Pelatih Patrick Kluivert tengah menanti babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang hingga jadi sorotan media Belanda.

Media Belanda yang menilai dan terkejut, timnas Indonesia yang bisa masuk babak keempat jadi pembuktian kualitas Skuad Garuda kian baik. 

Media Belanda, Voetbalprimeur yang mengulas detail adanya tantangan berat yang harus dihadapi pasukan timnas Indonesia Patrick Kluivert.

"Indonesia hadapi dua lawan baru dalam perjalanan menuju tempat bersejarah di Piala Dunia," tulis Voetbalprimeur dalam tajuk utama laporan mereka beberapa waktu lalu.

Istilah grup neraka tersebut, merujuk pada timnas Indonesia yang bersiap hadapi dua lawan bukan sembarang tim, melainkan raksasa Asia: Arab Saudi dan Irak.

Sebab timnas Indonesia harus siap mati-matian untuk melawan dua negara power tersebut. 

Pasalnya, hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Namun, peluang Indonesia tidak sepenuhnya tertutup jika gagal menjadi yang teratas.

"Jika Indonesia finis di posisi kedua grup bersama Arab Saudi dan Irak, mereka akan lolos ke babak kualifikasi kelima. Selanjutnya, mereka akan mengikuti turnamen untuk mengamankan tempat di play-off Piala Dunia antarbenua. Enam negara kemudian akan bersaing memperebutkan dua tempat terakhir di Piala Dunia," terang Voetbalprimeur.

Bukan hanya itu, media Belanda juga melihat adanya pemain yang didominasi Belanda di tubuh Timnas Indonesia.

Ini sinyal harus Patrick Kluivert bisa membawa timnas Indonesia harus lebih kuat dari sebelumnya. Sebab sudah adanya para pemain naturalisasi.

"Dengan hasil undian Indonesia, tim Kluivert terhindar dari Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman. Ketiga negara ini tergabung dalam Grup B."

"Timnas Indonesia asuhan Kluivert kini diperkuat oleh banyak pemain kelahiran Belanda, dan sebagian besar staf serta pimpinan asosiasi kini berkebangsaan Belanda," sambung laporan tersebut.