Gara-Gara Bela Timnas Indonesia? Mees Hilgers Disindir Fans Belanda usai Gagal Dapat Klub Baru, Nasibnya Kini...

tvOnenews.com - Nasib bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, kini tengah disorot tajam media Belanda dan para fans FC Twente.

Menjelang akhir bursa transfer musim panas 2025, pemain berusia 23 tahun itu belum juga menemukan pelabuhan baru untuk melanjutkan kariernya.

Dalam laporan utamanya, media Belanda Twente Insite mengangkat tajuk mencolok: "Tidak ada minat konkret pada Hilgers: Transfer ditunda."

Laporan ini menyebut bahwa Hilgers sejatinya sudah sejak lama bersiap meninggalkan FC Twente, namun belum juga ada klub yang benar-benar serius memboyongnya.

"Mees Hilgers berada di minggu-minggu terakhirnya sebagai pemain FC Twente. Bek tengah berusia 23 tahun ini telah lama menunjukkan bahwa ia terbuka untuk langkah selanjutnya dalam kariernya, dan perpanjangan kontrak telah lama dinantikan selama berbulan-bulan,” tulis Twente Insite.

Rumor sebelumnya menyebutkan bahwa Hilgers menargetkan pindah klub sekitar 1 Agustus 2025.

Namun kenyataannya, hingga pekan pertama bulan ini, belum ada tawaran konkret yang masuk. Direktur teknik FC Twente, Jan Streuer, bahkan angkat bicara.

“Hilgers, misalnya, telah mengindikasikan selama beberapa tahun bahwa ia ingin melangkah lebih jauh, dan ia akan mendapatkan kesempatan itu,” kata Streuer kepada ESPN.

Sebagai langkah antisipasi, FC Twente sudah lebih dulu merekrut Stav Lemkin yang akan diplot sebagai duet baru bersama Robin Pröpper.

Streuer menambahkan bahwa situasi keuangan klub yang kini lebih stabil membuat mereka bisa mengambil keputusan transfer dengan lebih leluasa.

"Dia belum pergi. Tapi kami sudah merekrut pemain lain, jadi itu berbeda dari sebelumnya, tapi itu juga ada hubungannya dengan keuangan, tentu saja," lanjutnya.

Namun di tengah ketidakpastian masa depan Hilgers, muncul sindiran tajam dari media dan warganet Belanda.

Twente Insite menyebut, “Belum diketahui berapa lama Hilgers akan pergi, karena belum ada minat konkret dari klub mana pun yang tertarik merekrutnya.”

Pernyataan itu seolah menyiratkan bahwa Hilgers mulai kehilangan daya tarik di pasar Eropa.