- tvOnenews/Taufik Hidayat
6 Pemain Naturalisasi Nganggur, Erick Thohir Bicara Masa Depan Timnas Indonesia dan Pemain Keturunan Baru
Jakarta, tvOnenews.com – Jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar.
Enam pemain naturalisasi yang sebelumnya menjadi andalan skuad Garuda, kini berstatus tanpa klub, menimbulkan kekhawatiran soal kebugaran dan jam terbang mereka.
Meski sebagian masih muda dan potensial, tidak adanya klub membuat performa mereka terancam menurun jelang laga krusial bersama timnas.
Daftar Pemain Naturalisasi yang Lepas Kontrak
1. Nathan Tjoe-A-On
- Facebook - Swansea City
Dilepas Swansea City, kini dikaitkan dengan klub promosi Eredivisie SC Telstar. Belum ada konfirmasi resmi dari PSSI mengenai kelanjutan karier Nathan.
- Youtube KeluargaBacil
Telah meninggalkan Wolverhampton Wanderers setelah empat tahun. Kontraknya tidak diperpanjang dan kini bebas transfer.
3. Thom Haye
- AFC
Tidak mendapat perpanjangan kontrak dari Almere City. Pemain 29 tahun ini tengah mencari klub baru, namun faktor usia menjadi pertimbangan bagi klub peminat.
- Instagram @rafaelstruick
Gagal mendapatkan tempat utama di Brisbane Roar (Australia) dan resmi dilepas musim panas ini.
- instagram.com/buriramunitedofficial/
Diputus kontrak oleh klub Belgia KAS Eupen. Namun, kini dikabarkan telah menjalin kesepakatan dengan Buriram United (Thailand), tinggal menunggu pengumuman resmi.
6. Jordi Amat
- tvonenews.com - Ilham Giovani
Tidak lagi memperkuat Johor Darul Ta'zim (JDT) setelah kontraknya tak diperpanjang. Beruntung, Amat segera bergabung dengan Persija Jakarta.
Erick Thohir Gelisah
Situasi tanpa klub bisa berdampak serius terhadap minimnya menit bermain para pemain tersebut. Padahal, Timnas Indonesia memerlukan pemain dalam kondisi fit dan kompetitif saat menghadapi Lebanon dan Kuwait pada September 2025 nanti.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun buka suara. Ia menekankan pentingnya menjaga kontinuitas pemain, baik yang berkarier di luar negeri maupun di dalam negeri.
“Memang kita berharap semakin banyak pemain kita tidak hanya bermain di Liga Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Tapi kalau tidak dapat klub, mereka harus tetap main, bisa di Liga 1 atau bahkan Liga 2,” ujar Erick.