- Kolase VFF & ANTARA/M Risyal Hidayat
Selamat Tinggal Vietnam, Gara-gara Faktor ini Harus Mengakui Kualitas Naturalisasi Timnas Indonesia Lebih Sukses
Walaupun naturalisasi dinilai efektif, Vietnam tetap harus membangun tiga sumber daya utama.
Pertama, federasi harus tetap menjalankan pembinaan pemain muda dalam negeri. Kedua, tidak menghalangi pemain keturunan membela Vietnam.
"Meskipun saat ini sudah terbuka, namun di masa mendatang VFF dapat lebih membukanya lagi, dengan membentuk panitia khusus untuk mencari pemain asal Vietnam yang tinggal dan bermain di luar negeri agar tidak kehilangan bakat."
Quang Huy berspekulasi jika proses naturalisasi pemain keturunan terhambat, Vietnam akan tetap ketinggalan.
Bagi dia, proses administrasi persyaratan untuk mengucap sumpah Warga Negara Vietnam harus berjalan lancar.
Hal itu bisa membuat Timnas Vietnam menyalip kekuatan Indonesia dan Malaysia yang kini diperkuat banyak pemain diaspora.
"Dengan mengizinkan mereka dinaturalisasi lebih awal, tim akan lebih kuat. Kalau tidak, kita berisiko tertinggal dari Indonesia atau Malaysia yang sudah lebih dulu melakukan naturalisasi pemain," jelas Quang Huy.
"Padahal, sebagian besar tim sepak bola saat ini sudah ada pemain yang dinaturalisasi. Kalau hanya mengandalkan kekuatan internal, akan sangat sulit bersaing," lanjut dia.
Keterhambatan mengurus dokumen naturalisasi tersebut pernah dialami oleh mantan kiper Slovakia U-23, Patrik Le Giang.
Patrik Le Giang harus menunda perubahan status kewarganegaraan karena kurangnya dokumen sang ibu sebagai warga Vietnam.
"Jika diterapkan dengan benar, tim Vietnam akan memiliki lebih banyak pilihan yang berharga. Kita perlu menggabungkan tiga faktor: pelatihan pemain muda, menarik pemain Vietnam di luar negeri, dan menaturalisasi pemain asing yang cocok untuk memperkuat tim," tukas Quang Huy.
(hap)