- Kolase VFF & ANTARA/M Risyal Hidayat
Selamat Tinggal Vietnam, Gara-gara Faktor ini Harus Mengakui Kualitas Naturalisasi Timnas Indonesia Lebih Sukses
tvOnenews.com - Keseriusan Timnas Vietnam mengejar kekuatan naturalisasi Timnas Indonesia masih terhambat oleh beberapa faktor.
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) melegalisasi naturalisasi untuk mengejar kekuatan Timnas Indonesia yang tembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Presiden VFF, Tran Quoc Tuan sempat mengatakan, pihaknya memantau 100 pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Vietnam.
Daftar 100 pemain tersebut tidak hanya di level U-20, melainkan memiliki pengalaman berlaga di liga teratas Eropa.
Keseriusan VFF tidak lepas Timnas Vietnam ditaklukkan oleh Malaysia skor 4-0 di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
- Dok. VFF
Apalagi, Malaysia kini serius menjalankan program naturalisasi besar-besaran untuk melampaui kekuatan Vietnam dan Timnas Indonesia.
Pengesahan Undang-Undang naturalisasi Vietnam sempat tuai komentar dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
"Diumumkan kemarin mengenai bagaimana Vietnam akan menarik diaspora di seluruh dunia dengan segala kemudahannya dan sudah diumumkan mulai 1 Juli," ungkap Erick Thohir dikutip, Rabu (2/7/2025).
"Kalau kita PSSI dan bangsa kita berpuas diri, pemerintah berpuas diri, saya rasa kita akan tersusul lagi di sepak bola putra dan di putri masih kalah. Kita harus melakukan keseriusan untuk program jangka pendek dan panjang," sambung Erick Thohir.
Dalam hal ini, media asal Vietnam, Soha Vn menyebutkan kebebasan Timnas Vietnam menggunakan naturalisasi sebagai obat kekuatan baru.
"Kekalahan beruntun melawan Indonesia dan Malaysia telah menyebabkan sepak bola Vietnam kehilangan kepercayaan pada arah pengembangannya. Saat ini, undang-undang naturalisasi baru yang telah dilonggarkan seperti obat mujarab," tulis Soha Vn dalam laporannya dikutip, Rabu.
Soha Vn mengutip ucapan pandit seniornya, Quang Huy yang membahas legalisasi Undang-Undang naturalisasi mendongkrak kekuatan Vietnam.
"Undang-undang ini dapat mempersingkat waktu naturalisasi bagi pemain, membantu mereka untuk berkontribusi lebih cepat bagi sepak bola Vietnam, terutama tim nasional," demikian lanjutan laporan Soha Vn.
Namun hingga saat ini, pecinta sepak bola Vietnam masih bingung bagaimana VFF bisa bangun kekuatan dengan cepat melalui program naturalisasi.
Walaupun naturalisasi dinilai efektif, Vietnam tetap harus membangun tiga sumber daya utama.
Pertama, federasi harus tetap menjalankan pembinaan pemain muda dalam negeri. Kedua, tidak menghalangi pemain keturunan membela Vietnam.
"Meskipun saat ini sudah terbuka, namun di masa mendatang VFF dapat lebih membukanya lagi, dengan membentuk panitia khusus untuk mencari pemain asal Vietnam yang tinggal dan bermain di luar negeri agar tidak kehilangan bakat."
Quang Huy berspekulasi jika proses naturalisasi pemain keturunan terhambat, Vietnam akan tetap ketinggalan.
Bagi dia, proses administrasi persyaratan untuk mengucap sumpah Warga Negara Vietnam harus berjalan lancar.
Hal itu bisa membuat Timnas Vietnam menyalip kekuatan Indonesia dan Malaysia yang kini diperkuat banyak pemain diaspora.
"Dengan mengizinkan mereka dinaturalisasi lebih awal, tim akan lebih kuat. Kalau tidak, kita berisiko tertinggal dari Indonesia atau Malaysia yang sudah lebih dulu melakukan naturalisasi pemain," jelas Quang Huy.
"Padahal, sebagian besar tim sepak bola saat ini sudah ada pemain yang dinaturalisasi. Kalau hanya mengandalkan kekuatan internal, akan sangat sulit bersaing," lanjut dia.
Keterhambatan mengurus dokumen naturalisasi tersebut pernah dialami oleh mantan kiper Slovakia U-23, Patrik Le Giang.
Patrik Le Giang harus menunda perubahan status kewarganegaraan karena kurangnya dokumen sang ibu sebagai warga Vietnam.
"Jika diterapkan dengan benar, tim Vietnam akan memiliki lebih banyak pilihan yang berharga. Kita perlu menggabungkan tiga faktor: pelatihan pemain muda, menarik pemain Vietnam di luar negeri, dan menaturalisasi pemain asing yang cocok untuk memperkuat tim," tukas Quang Huy.
(hap)