- tvOnenews-Taufik Hidayat
Giliran Media Amerika Berani Sebut 'Level' Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Mengejutkan, Kehadiran Indonesia di Level...
tvOnenews.com - Media Amerika berani akui level Timnas Indonesia saat ini, usai tembus ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia kembali menorehkan sejarah dalam perjalanan panjang mereka di pentas sepak bola internasional. Untuk pertama kalinya sejak dekade 1930-an.
Skuad Garuda berhasil menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia 2026, capaian luar biasa yang menjadi sorotan global, termasuk oleh media Amerika Serikat, The New York Times (NYT).
Media tersebut menyebut kehadiran Indonesia di babak lanjutan Kualifikasi Piala Dunia sebagai kejutan besar.
Dalam artikelnya, NYT menulis, "Yang lebih mengejutkan adalah kehadiran Indonesia. Dipimpin pelatih Patrick Kluivert dan berjuang lolos untuk pertama kali sejak 1938, ketika negara itu masih bernama Hindia Belanda."
Sebagai catatan sejarah, Timnas Indonesia, dulu Hindia Belanda—memang pernah mencicipi putaran final Piala Dunia pada 1938 di Prancis.
Meski hanya memainkan satu laga dan langsung tersingkir oleh Hungaria, keikutsertaan itu menjadikan Indonesia sebagai negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.
Namun, setelah itu, prestasi Indonesia di level tertinggi dunia nyaris tak terdengar, hingga akhirnya kini muncul kembali ke permukaan.
- Instagram/jeongseokseo - PSSI
Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan mempertemukan Indonesia dengan lima negara tangguh lainnya: Irak, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
Negara-negara ini akan dibagi dalam dua grup untuk menentukan siapa yang berhak melangkah ke putaran final.
Kiprah tim Merah Putih dianggap luar biasa, mengingat hanya satu dekade lalu, Indonesia sempat terpuruk akibat sanksi dari FIFA.
Pada 2015, akibat intervensi pemerintah terhadap PSSI, Indonesia dijatuhi larangan tampil di ajang internasional, termasuk dilarang mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Sanksi tersebut dicabut pada 2016, namun dampaknya membuat skuad nasional tertinggal jauh dalam persaingan regional maupun global.
Baru pada Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia kembali berpartisipasi, dipimpin oleh Simon McMenemy, lalu digantikan Shin Tae-yong di tiga laga terakhir.
Sayangnya, hasilnya mengecewakan, Indonesia menjadi juru kunci grup yang berisi Uni Emirat Arab, Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Kini, dalam kepemimpinan Patrick Kluivert, mantan legenda sepak bola Belanda, Indonesia kembali menyalakan asa menuju panggung tertinggi dunia.
Setelah sukses melewati fase grup di putaran kedua, Indonesia tergabung bersama raksasa-raksasa Asia di fase keempat. Pencapaian ini membawa Garuda hanya berjarak dua kemenangan dari mimpi tampil di Piala Dunia 2026.
The New York Times memuji transformasi luar biasa Indonesia, dengan menulis, "Ini merupakan putar balik yang luar biasa, mengingat mereka dihukum tidak boleh ambil bagian di Kualifikasi Piala Dunia 2018."
Artinya, perjalanan ini bukan sekadar kebangkitan biasa, tapi langkah monumental dari tim yang sempat terpuruk total.
- Instagram/@patrickkluivert9
Pencapaian ini juga menjadi simbol kemajuan besar bagi sepak bola nasional yang selama bertahun-tahun berkutat dengan persoalan internal, minim prestasi, dan krisis kepercayaan publik.
Di tangan Kluivert, Indonesia tak hanya tampil berani, tapi juga kompetitif. Mereka mampu menyingkirkan lawan-lawan tangguh dan menyegel tiket ke fase berikutnya.
Seiring dengan status Amerika Serikat sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Kanada dan Meksiko, pengamatan media-media Negeri Paman Sam terhadap peta kekuatan dari konfederasi Asia semakin intens.
Dalam laporan NYT, disebutkan bahwa enam negara telah memastikan lolos langsung, yakni Iran, Korea Selatan, Jepang, Australia, Uzbekistan, dan Yordania.
Sementara itu, enam negara lain, termasuk Indonesia, kini melanjutkan perjuangan di babak empat demi mendapatkan dua tiket tersisa ke putaran final.
Dengan semua dinamika ini, Indonesia bukan hanya melanjutkan sejarahnya dari masa Hindia Belanda, tetapi juga menciptakan kisah baru yang akan dikenang dalam lembaran emas sepak bola Asia dan dunia. (udn)