Sekalipun Menang, Media Belanda Tetap Tertawakan Patrick Kluivert di Laga Timnas Indonesia vs China Gara-gara...

tvOnenews.com – Kemenangan tipis Timnas Indonesia atas China dengan skor 1-0 dalam laga kesembilan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ternyata bukan satu-satunya hal yang mencuri perhatian.

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, justru menjadi sorotan media asing, khususnya media asal negaranya sendiri, Belanda.

Bukan karena taktik atau strategi yang diterapkannya, melainkan karena pilihan pakaian yang dianggap kurang tepat.

Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2025), menjadi laga kedua Kluivert memimpin langsung dari pinggir lapangan sejak resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI pada 12 Januari 2025 lalu.

Jika pada laga debutnya di SUGBK melawan Bahrain, Kluivert tampil bak pelatih Eropa kebanyakan dengan mengenakan setelan jas, maka di laga kontra China ia memilih mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru muda dipadukan dengan celana panjang hitam.

Sayangnya, pilihan ini dianggap kurang cocok dengan kondisi cuaca di Jakarta yang panas dan lembap.

Sejak awal pertandingan, pelatih berusia 48 tahun itu sudah terlihat berkeringat deras.

Kemeja biru muda yang dikenakannya pun mulai terlihat basah sebelum laga dimulai.

Selama babak pertama, Kluivert tampak kepayahan karena kemejanya semakin basah kuyup akibat keringat.

Tak heran, saat jeda babak pertama, Kluivert akhirnya mengganti pakaiannya dan kembali ke lapangan dengan kaos lengan pendek berwarna hitam.

Pergantian busana ini justru menjadi bahan tertawaan media Belanda.

Media olahraga ternama ESPN Belanda bahkan secara khusus menyoroti momen tersebut.

Dalam unggahan di media sosial, mereka menyebut pilihan warna dan jenis pakaian Patrick Kluivert tidak sesuai dengan iklim tropis Jakarta.

“Biru muda bukanlah pilihan yang cerdas dalam cuaca seperti ini,” tulis ESPN NL disertai emotikon tertawa, dikutip dari akun Instagram mereka, Minggu (8/6/2025).

Komentar tersebut menggambarkan bagaimana media Belanda lebih terhibur oleh penampilan Kluivert ketimbang membahas performa teknisnya di lapangan.