- Instagram Erick Thohir / Voetbal International
Bicara Apa Adanya, Erick Thohir Nilai Kalau Patrick Kluivert Itu Adalah Sosok Pelatih yang...
tvOnenews.com - Seperti diketahui, Timnas Indonesia belum lama ini kedatangan pelatih baru asal Belanda, Patrick Kluivert.
Salah satu pemain legenda di dunia sepak bola itu menggantikan sosok Shin Tae-yong yang didepak oleh PSSI dari kursi pelatih Skuad Garuda.
Pengumuman mengejutkan tentang pemecatan STY itu membuat dunia sepak bola Indonesia gonjang-ganjing.
Apalagi Skuad Garuda terakhir kali sukses mengalahkan Arab Saudi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan skor 2-2. Alhasil, peluang untuk lolos ke final semakin terbuka lebar.
- Kolase tvOnenews.com/ FIFA / Tim tvOnenews - Julio Trisaputra
Namun, di tengah persiapan untuk laga lanjutan pada Maret 2025, Shin Tae-yong justru dicopot dari jabatannya.
Beragam isu kemudian menyeruak mengenai alasan sebenarnya PSSI memutuskan untuk mengambil langkah penuh risiko tersebut.
Salah satunya adalah karena Erick Thohir yang merasa kalah populer dari Shin Tae-yong.
Saat menjadi narasumber di konten Sepikbola yang diunggah ke kanal YouTube VINDES pada 7 Maret 2025 lalu, Erick membantah isu tersebut.
Menurutnya, keputusan itu berani diambil karena pihaknya juga telah melakukan review terhadap kinerja STY.
"Semua itu berbagai review, pilihan, ini bukan saya mencari popularitas," ujar Erick Thohir, dikutip dari kanal YouTube Vindes, Minggu (9/3/2025).
Ketum PSSI itu bahkan menegaskan, jika popularitas yang memang dicara, maka pihaknya tak akan melepas Shin Tae-yong.
"Kalau kita berbicara popularitas, untuk apa dilepas (Shin Tae-yong)? Kita justru karena ada mimpi besar, ada target-target, kita harus mencari segala kekurangannya ini untuk dimaksimalkan," tegasnya.
- YouTube/VINDES
Di sisi lain, Erick juga menjelaskan soal pemilihan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.
Menurutnya, bukan hanya sosok sang pelatih yang dilihat, tapi juga tim kepelatihan yang mendampingi Patrick Kluivert.
"Kenapa, saya sudah berulang-ulang kali, ketika kita memilih figur seperti Patrick Kluivert, kita melihat ada kelebihannya, ada kekurangannya. Maka dari itu, kita selalu membuat tim besar," jelas Erick.