- Instagram/@arsenal
Kalahkan Bayern Munich, Bintang Muda Arsenal Malah Kena Kritik Tajam Gegara Hal Kecil Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Bintang muda Arsenal, Myles Lewis-Skelly mendapat kritik tajam, meski The Gunners menang telak lawan Bayern Munich pada Liga Champions, Kamis (27/11/2025) dini hari WIB.
Arsenal mampu menang meyakinkan 3-1 atas Bayern untuk menunjukkan konsistensinya di papan atas klasemen grup Liga Champions.
Legenda Arsenal yang kini menjadi komentator, Paul Merson, justru menyorot keras kesalahan pemain muda The Gunners, Myles Lewis-Skelly, yang dinilai 'tertidur' dalam proses gol penyeimbang Bayern.
Berbicara seusai laga, Paul Merson tak ragu mengkritik Lewis-Skelly atas kesalahan posisinya yang berujung gol Bayern.
Menurut Merson, gol tersebut seharusnya bisa diantisipasi dengan lebih baik oleh gelandang muda tersebut.
“Dia tertidur. Itu adalah umpan diagonal sederhana, tetapi Lewis-Skelly tidak bereaksi, membiarkan bola melayang di atas kepalanya. Meskipun Bayern berkoordinasi dengan sangat baik, Arsenal tetap harus bermain lebih baik,” tegas Merson.
Merson menilai situasi itu menjadi contoh nyata bahwa di panggung setinggi Liga Champions, kesalahan sekecil apa pun akan langsung dihukum lawan.
Arsenal Unggul Lebih Dulu, Bayern Balas Lewat Rangkaian Umpan Cantik
Arsenal sendiri tidak memulai laga dengan mudah. Sejak menit awal, Bayern München tampil dengan ciri khas mereka, pergerakan bola cepat, pressing tinggi, dan pola serangan yang membuat lini belakang tuan rumah harus bekerja ekstra.
Namun, Arsenal justru yang lebih dulu membuka keunggulan pada menit ke-22, dari sebuah skema tendangan sudut di sisi kanan, Bukayo Saka mengirim umpan silang akurat ke kotak penalti.
Jurrien Timber naik lebih tinggi dari pengawalnya dan menanduk bola dengan keras. Kiper Manuel Neuer hanya bisa terpana melihat bola bersarang ke gawangnya. Arsenal unggul 1-0 di tengah sorak sorai publik Emirates.
Kegembiraan The Gunners tidak bertahan lama. Hanya 10 menit berselang, Bayern menunjukkan kualitas permainan mereka. Melalui rangkaian 24 umpan beruntun, tim tamu membongkar pertahanan Arsenal dengan sangat sabar.
Serge Gnabry turun menjemput bola dan melepaskan tendangan voli ke tiang jauh, yang kemudian disambut Lennart Karl untuk menaklukkan David Raya.
Gol ini bukan hanya menyamakan kedudukan, tapi juga mencatat sejarah.
Lennart Karl yang baru berusia 17 tahun itu menjadi pemain termuda dalam sejarah Liga Champions yang mampu mencetak gol dalam dua penampilan pertamanya.
Arteta Bereaksi Cepat, Calafiori dan Madueke Ubah Jalannya Laga
Melihat celah di lini tengah dan sisi pertahanan, Mikel Arteta bereaksi cepat di babak kedua. Myles Lewis-Skelly yang sebelumnya membuat kesalahan fatal ditarik keluar di pertengahan babak, dan posisinya digantikan Riccardo Calafiori.
Keputusan ini terbukti jitu. Tak butuh waktu lama, Calafiori langsung memberi dampak. Beberapa menit setelah masuk, pemain asal Italia itu melepas umpan silang sulit yang mengarah ke kotak penalti Bayern.
Noni Madueke yang berada di posisi ideal dengan tenang menyambar bola dan mengoyak gawang Neuer. Arsenal kembali unggul 2-1.
Gol tersebut mengembalikan kendali penuh ke tangan Arsenal. Kepercayaan diri para pemain meningkat, sementara Bayern mulai kesulitan keluar dari tekanan tuan rumah.
Arsenal makin beringas di menit-menit akhir. Tekanan tinggi mereka akhirnya kembali membuahkan hasil pada menit ke-87. Kesalahan di lini belakang Bayern dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Gabriel Martinelli.
Berawal dari umpan terobosan, Martinelli berhasil lolos dari kawalan, berhadapan langsung dengan Neuer, dan dengan tenang melewati sang kiper sebelum menceploskan bola ke gawang kosong.
Skor berubah menjadi 3-1, sekaligus mengunci kemenangan meyakinkan Arsenal di kandang sendiri.
Hasil ini membuat The Gunners mempertahankan rekor kemenangan beruntun di Liga Champions musim ini dan tetap kokoh di puncak klasemen grup. Mereka kembali menunjukkan bahwa lini serang bisa sangat mematikan ketika menemukan ritme permainan.
Namun, di balik kemenangan besar itu, sorotan terhadap lini pertahanan tetap mengemuka.
Gol penyeimbang Bayern yang lahir dari kesalahan posisi Lewis-Skelly menjadi alarm bagi Arteta bahwa konsentrasi dan kedewasaan taktik para pemain muda masih perlu ditingkatkan.
"Jika Arsenal ingin benar-benar melangkah jauh di Liga Champions dan bersaing dengan raksasa-raksasa Eropa, kesalahan mendasar seperti itu harus segera dihapus dari permainan mereka," tutup Paul Merson.