- Action Images via Reuters/Jason Cairnduff
Ruben Amorim Akhirnya Mau Jujur soal Level Manchester United saat Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Manchester United (MU), Ruben Amorim, mengakui bahwa level timnya masih jauh dari sempurna. Ia juga tetap memuji formasi 3-4-2-1 di tengah kritik karena Setan Merah masih belum stabil meski belum terkalahkan.
Hal itu diungkapkan Amorim menjelang Manchester United bersua Everton dalam lanjutan Liga Inggris 2025-2026. Setan Merah sebelumnya meraih lima pertandingan tak terkalahkan di Liga Premier, dengan dua pertandingan terakhir berakhir 2-2 melawan Nottingham Forest dan Tottenham.
- ANTARA
Meski begitu, Amorim masih menjadi sorotan saat ia terus mempertahankan filosofi taktisnya. Strategi sang pelatih asal Portugal itu meningkatnya skeptisisme dari para pakar dan penggemar.
Berbicara kepada Stan Sport, Amorim pun mengakui bahwa timnya masih memiliki banyak keterbatasan. Dia menilai level Setan Merah masih jauh dari kata sempurna.
- REUTERS/Scott Heppell
"Kami jauh dari sempurna. Saya merasa kecewa ketika menonton pertandingan melawan Tottenham. Kami bukan tim yang bisa memenangkan setiap pertandingan," kata Amorim.
Namun, Amorim menegaskan masalahnya bukan pada formasi 3-4-2-1, yang konsisten ia gunakan sejak tiba di Old Trafford. "Sudah berbulan-bulan saya katakan: sistemnya bukan masalahnya. Masalahnya hanyalah titik awal. Masalahnya adalah kepercayaan diri, cara bermain, intensitas, dan semangat kompetitif," tegasnya.
Amorim yakin kesulitan Mu bukan karena taktik, melainkan kurangnya intensitas: "Dalam pertandingan-pertandingan yang kami mainkan dengan buruk, itu bukan karena formasi. Melainkan karena kurangnya intensitas. Untuk memenangkan banyak pertandingan di Liga Primer, Anda harus mendekati sempurna," papar Amorim.
Pernyataan-pernyataan ini dilontarkan dalam konteks Amorim yang berada di bawah tekanan karena secara teratur "memasukkan" pemain dari berbagai posisi ke dalam sistem favoritnya.
Banyak pakar berpendapat bahwa ia terlalu kaku ketika mencoba mempertahankan formasi tiga bek tengah, bahkan ketika kekuatannya tidak memadai.
Musim pertama Amorim di MU juga kontroversial karena tim tersebut finis di peringkat ke-15 Liga Inggris. Meskipun mereka mencapai final Liga Europa sebelum kalah dari Tottenham di Bilbao.