- REUTERS/Peter Powell
7 Sumber Kekacauan Manchester United di Era Ruben Amorim
4. Masalah Serius Lini Tengah
Lini tengah MU menjadi titik lemah yang mudah dieksploitasi lawan. Manuel Ugarte dinilai terlalu naif untuk memegang peran sebagai gelandang bertahan utama.
Pelatih Fulham, Marco Silva, bahkan secara terbuka mengakui bahwa timnya memanfaatkan kelemahan MU ketika bek tengah mereka terlalu sering maju meninggalkan posisinya.
Jika Ugarte tidak segera berkembang, Amorim mungkin harus kembali mengandalkan Casemiro, meski sudah kehilangan performa terbaiknya karena usia.
Di sisi lain, eksperimen Amorim terhadap Bruno Fernandes juga menuai kontroversi karena tidak berdampak signifikan ke performa MU.
5. Sektor Sayap Tumpul
Manchester United juga memiliki masalah besar di sektor sayap. Diogo Dalot, Noussair Mazraoui, dan Patrick Dorgu dinilai kurang memberi kontribusi dalam serangan, terutama di area sepertiga akhir lapangan.
Ruben Amorim cenderung menyukai winger berkaki kidal di sisi kiri, sehingga Amad Diallo layak diberi kesempatan karena dinilai lebih matang dibanding Dorgu yang masih mentah.
6. Lini Depan Diragukan
Jika dalam kondisi fit, Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha hampir pasti menjadi andalan sebagai dua playmaker.
Namun, yang menjadi perhatian adalah Benjamin Sesko, yang belum menunjukkan ketajaman.
Jika ia tidak segera mencetak gol dan tampil konsisten, posisinya bisa terancam sebelum jeda internasional Okxtober.
Amorim perlu memberinya menit bermain reguler agar Sesko bisa menemukan ritme permainan.
7. Ancaman dari Jeda Internasional
Mulai 2026, jeda internasional bulan Oktober akan dihapuskan, tetapi sebagai gantinya, jeda bulan September akan diperpanjang menjadi tiga pekan penuh.
Jika MU masih gagal lolos ke kompetisi Eropa hingga musim depan, tekanan terhadap Ruben Amorim dan skuadnya akan semakin besar. Bukan tidak mungkin jeda panjang tersebut justru memperburuk situasi, seperti yang terjadi pada Solskjaer dan Ten Hag sebelumnya.