- instagram FAM Malaysia
Balik Menyerang! Pemain Naturalisasi Malaysia Siapkan Langkah Hukum Lawan FAM?
Balbeer menjelaskan, langkah hukum terhadap FAM baru bisa ditempuh setelah seluruh proses banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS) diselesaikan.
CAS menjadi pintu terakhir bagi para pemain untuk membuktikan bahwa mereka telah diperlakukan tidak adil dalam skandal ini.
“Jika CAS memunculkan putusan atau pertimbangan yang menguntungkan pemain, itu bisa menjadi landasan kuat untuk melanjutkan kepada gugatan kompensasi atas kerugian profesional dan ekonomi,” jelasnya.
Namun, Balbeer juga mengingatkan bahwa posisi pemain tidak sepenuhnya tanpa kelemahan. Fakta bahwa FIFA menilai mereka tidak membaca dokumen dengan teliti akan menjadi salah satu titik lemah bila sengketa ini berlanjut ke pengadilan.
“Itu bisa muncul sebagai argumen bahwa mereka kurang berhati-hati dalam melindungi kepentingan hukum mereka sendiri. Dalam sengketa sepak bola internasional, aspek kehati-hatian administrasi menjadi salah satu poin penting,” tambahnya.
Meski peluang menggugat terbuka, belum ada kepastian apakah para pemain akan benar-benar membawa FAM ke jalur hukum.
Menurut Balbeer, sebagian dari mereka mungkin mempertimbangkan ulang rencana tersebut.
“Proses hukum itu panjang, mahal, dan bisa berpengaruh pada masa depan karier pemain. Ada yang mungkin memilih fokus kembali ke lapangan setelah sanksi berakhir, ketimbang terjebak dalam sengketa berkepanjangan,” ucapnya.
Di sisi lain, bagi pemain yang merasa sangat dirugikan, gugatan bisa menjadi cara untuk mencari keadilan sekaligus kompensasi atas pendapatan dan kesempatan yang hilang selama setahun penuh.
“Ini hak hukum yang melekat pada setiap pemain. Mereka berhak menggunakannya jika merasa menjadi korban dalam situasi ini,” tegas Balbeer.
Balbeer Minta FAM dan Pemain Duduk Bersama
Di tengah memanasnya situasi dan meningkatnya sorotan publik, Balbeer mendorong agar FAM dan para pemain segera membuka ruang dialog.
Ia menilai komunikasi terbuka bisa menjadi jalan tengah untuk meredakan konflik dan menghindari dampak lebih luas terhadap sepak bola Malaysia.
“Lebih baik kedua belah pihak bertemu, berbicara dari hati ke hati, dan mencari solusi yang adil dan rasional. Bila perlu, melibatkan mediator independen,” sarannya.