- instagram/Iran Football Federation
Jejak Rivalitas Israel-Iran di Sepak Bola: HaTchulim-Levanim Jadi Bulan-bulanan Singa Persia Sebelum Hengkang dari AFC
Jakarta, tvOnenews.com – Melihat jejak sejarah rivalitas antara Iran dan Israel di panggung sepak bola internasional, tampak jelas bahwa “Singa Persia” terlalu tangguh bagi tim “Biru-Putih”.
Seperti diketahui, Iran dan Israel merupakan dua negara dengan sejarah panjang serta pengaruh besar di kawasan Timur Tengah.
Di luar panggung politik dan konflik geopolitik yang kerap memanas, keduanya juga pernah bersaing di dunia olahraga — termasuk di lapangan hijau.
- UEFA
Meski hubungan diplomatik kedua negara memburuk sejak Revolusi Islam 1979, jejak rivalitas mereka di sepak bola tetap menyisakan cerita menarik.
Rivalitas ini terutama terjadi sebelum hubungan diplomatik mereka terputus, saat Israel masih tergabung dalam zona Asia (AFC).
Era Ketegangan yang Dibingkai Sepak Bola
Pada dekade 1960-an hingga awal 1970-an, Iran dan Israel merupakan dua kekuatan besar sepak bola Asia.
Keduanya kerap bertemu di berbagai ajang regional, mulai dari Piala Asia hingga babak kualifikasi Olimpiade dan Piala Dunia.
Namun, jika berbicara soal dominasi, Timnas Iran yang berjuluk “Singa Persia” nyaris tak terbendung.
Mereka tampil sebagai raksasa Asia dengan permainan agresif, teknik tinggi, serta barisan pemain bintang seperti Ali Parvin dan Nasser Hejazi.
Sementara itu, Israel yang dijuluki Blue and White atau HaTchulim-Levanim dalam bahasa Hebrew juga bukan tim sembarangan. Mereka bahkan sempat tampil di Piala Dunia 1970.
- FIFA
Namun dalam setiap pertemuan langsung, mereka kesulitan membendung superioritas Iran.
Catatan Pertemuan: Iran Unggul Mutlak
Sepanjang sejarah, Iran dan Israel telah bertemu sebanyak 5 kali di ajang resmi internasional.
Dilansir dari 11v11.com, Iran meraih 3 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 1 kekalahan dari Israel.
Duel-duel panas itu tersaji dalam kompetisi bergengsi seperti Piala Asia 1968, kualifikasi Piala Dunia 1974, dan Turnamen Merdeka Malaysia.
Dalam laga-laga tersebut, keunggulan fisik dan strategi Iran kerap membuat Israel frustrasi.
Pertemuan paling bersejarah terjadi pada semifinal Piala Asia 1968 di Teheran, di mana Iran menang tipis 2-1 dan kemudian keluar sebagai juara.