3 Pelatih Dipecat karena Gagal Mengalahkan Timnas Indonesia, Nomor 3 Terjadi di Era Patrick Kluivert

Jakarta, tvOnenews.com- Timnas Indonesia tengah menjadi pusat perhatian banyak negara, karena sejak era STY dan dilanjutkan Patrick Kluivert terus berkembang. 

Kelas Timnas Indonesia pun disebut-disebut jauh lebih kuat dibandingkan dulu. Sebab mampu bertahan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kini Timnas Indonesia sudah masuk ke tahapan selanjutnya, babak keempat. Meski sebelumnya dikalahkan Jepang 6-0.

Timnas Indonesia yang semakin berkembang, ternyata turut memberikan dampak negatif bagi posisi para pelatih yang melawan Indonesia.

Berikut tiga pelatih yang kehilangan jabatannya, hingga pertengahan Juni 2025, antara lain: 

1. Graham Arnold 

Graham Arnold jadi salah satu Pelatih yang terdampak dari hasil pertandingan Timnas Indonesia. 

Kabar buruk itu diketahui, setelah Timnas Indonesia mampu menahan Australia saat berlaga di Stadion Gelora Bung Karno pada 10 September 2024 lalu. 

Informasi itu disampaikan Federasi Sepak Bola Australia (FFA), setelah sepuluh hari kemudian, sebuah indikasi tekanan yang tengah terjadi di tengah tim Socceroos.

2. Roberto Mancini 

Siapa tak mengenal Roberto Mancini, mantan Pelatih Arab Saudi yang pernah terdampak karena dikalahkan Timnas Indonesia. 

Informasi itu cukup mengagetkan dan ramai di sosmed, Mancini diberhentikan oleh Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF), setelah timnya ditahan imbang 1-1 oleh Indonesia di Jeddah, 5 September 2024.

Bahkan juga muncul spekulasi, alasan lain dari itu, karena posisi Arab Saudi juga terancam di klasemen grup, karena perburuan poin yang melibatkan Australia dan Bahrain.

Keputusan pemecatan Roberto Mancini resmi dikeluarkan pada 24 September 2024, menyusul tekanan dan kekecewaan dari para petinggi SAFF. 

3. Branko Ivankovic 

Pelatih satu ini tengah populer di sosmed karena belum lama ini Timnas Indonesia mampu mengalahkan Timnas China  

Pelatih china yang awalnya, dirumorkan dipecat sepertinya benar terjadi. Kabar Ivankovic dipecat oleh Federasi Sepak Bola China (CFA) diungkap sejumlah media China pada Sabtu pagi lalu.