news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kolase Foto - Wapemred tvonenews.com Ecep S Yasa, background bakal cawapres Gibran Rakabuming Raka.
Sumber :
  • tim tvone

Ban Serep

Kita seperti rindu pada pemimpin yang kualitasnya emas, bukan loyang. Pemimpin yang dihasilkan dari hati sanubari rakyat, bukan pemimpin jadi jadian yang matang karbitan.
Senin, 23 Oktober 2023 - 12:13 WIB
Reporter:
Editor :

(Sang Proklamator Bung Karno. Sumber: ANTARA)

Dwi tunggal di hadapan rakyat seperti kekal tanpa cela. Ia menjelma mitos. Ketika rakyat yang di Madiun pada 1948 diberi pilihan akan mengikuti Musso atau Soekarno-Hatta, spontan rakyat mengikuti perintah sang pemimpinnya yang membuat pemberontakan PKI Madiun mudah dipatahkan.

Maka, publik hancur ketika akhirnya Bung Hatta pada 1956 mundur dari jabatan Wakil Presiden yang dijabat  sejak Proklamasi  Kemerdekaan Indonesia 1945. Saat pengunduran diri, Bung Hatta menyebut ingin memberi kesempatan kepada Soekarno untuk membuktikan ia dapat membawa Indonesia mencapai kemajuan.

Ketika Soekarno mulai  gerah dengan sistem parlementer dan mengajukan konsepsi politiknya, demokrasi terpimpin, sejumlah praktek tak terpuji dilakukan pendukung pendukungnya pada lawan politik.

Hatta menulis surat pribadi pada Soekarno soal dipakai cara cara intimidatif untuk menggolkan konsepsi politik Soekarno. 

Disebut Hatta dalam surat bertanggal 27  Februari 1957  bahwa kelompok kelompok pemuda meneror tokoh tokoh Masyumi dan PSI. Bung Tomo, Kiai Dahlan, Maria Ulfah, Moh Natsir didatangi di rumahnya, dipaksa untuk menyetujui konsep Soekarno soal demokrasi terpimpin. Slogan slogan konsepsi politik Soekarno ditulis di sekitar rumah rumah tokoh tokoh tersebut. Dilukis di tembok tembok rumah, di dinding trem, di gedung gedung pemerintah.

“Saya ingin peringatkan pada saudara ialah bahwa, apabila konsepsi Saudara akan disuruh diterima oleh partai partai dan masyarakat dengan jalan teror dan intimidasi, hasilnya akan jauh berlainan daripada yang Saudara maksud…” tulis Bung Hatta dalam suratnya.

(Sang Proklamator Bung Hatta. Sumber: Wikimedia Commons/Silitonga G Soekardi R and Tambunan S 1952. Indonesia Tanah Airku)

Sebagai ekonom, Bung Hatta paling banyak mengkritik ekonomi yang morat marit, pemotongan nilai uang, inflasi membumbung, harga beras bisa naik berlipat lipat dalam sehari. Lebih dari tiga surat Bung Hatta menulis salah urus Soekarno di bidang ekonomi dan korupsi yang mulai membelit.

“Kita selalu mendengung dengungkan sosialisme, tapi tindakan tindakan yang diambil pemerintah  bertentangan dengan itu. Pendapatan rakyat makin ditekan, apalagi dengan politik inflasi yang dipercepat."

Berita Terkait

1 2
3
4 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral