news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Presiden RI kedua Soeharto dan Jenderal Besar TNI (Purn) AH Nasution.
Sumber :
  • Kolase Tvonenews.com

Kisah Soeharto Berjaya Setelah Sempat Ditampar Ahmad Yani dan Dipecat Tak Hormat oleh AH Nasution

The Smiling General (julukan Soeharto) selamat saat beberapa Jenderal TNI, termasuk Ahmad Yani dihabisi di peristiwa berdarah G30S PKI. Adapun saat itu ternyata
Rabu, 21 Desember 2022 - 19:11 WIB
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Sosok Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto merupakan sosok paling misterius di peristiwa pemberontakan G30S PKI 1965.

The Smiling General (julukan Soeharto) selamat saat beberapa Jenderal TNI, termasuk Ahmad Yani dihabisi di peristiwa berdarah G30S PKI.

Pertanyaan yang selalu muncul hingga saat ini, salah satunya adalah mengapa pasukan Cakrabirawa tak menjadikan Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad sebagai target juga?

Mantan Wakil Perdana Menteri Indonesia di era tahun 1960-an, Soebandrio, menerbitkan memoar berjudul 'Kesaksianku Tentang G30S' pada tahun 2000 lalu.

Pada keterangan di buku tersebut, Soebandrio membongkar sosok asli Soeharto.

Soebandrio dalam kesaksiannya sempat menuding Soeharto telah melakukan kudeta merangkak terhadap kekuasaan Soekarno.

Menurut Soebandrio saat itu, Soeharto punya rekam jejak yang buruk jauh sebelum peristiwa G30S PKI terjadi.

Adapun Soebandrio menyebut, rekam jejak buruk Soeharto yang pertama adalah semasa di Divisi Diponegoro.

Saat itu Soeharto disebut-sebut menjalin relasi dengan pengusaha Tionghoa, Liem Sioe Liong dan Bob Hasan.

Menurut Soebandrio, orang-orang tersebut menjalankan bisnis penyelundupan berbagai barang.


Mayjend TNI Soeharto. (ist)

Kabar itu ternyata berhembus ke banyak telinga hingga sampai pula terdengar oleh Jenderal Ahmad Yani.

Mendengar Soeharto melakukan hal tersebut, dikabarkan Jenderal Ahmad Yani saat itu benar-benar marah.

Dalam suatu kejadian, kata Soebandrio, Ahmad Yani bahkan sampai menempeleng Soeharto.

Menurut Ahmad Yani, dalam keterangan Soebandrio itu, Soeharto dianggap sudah mempermalukan korps Angkatan Darat (AD).

Bukan hanya oleh Jenderal Ahmad Yani, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal AH Nasution kala itu juga dikabarkan pernah memecat Soeharto sebagai Pangdam Diponegoro secara tidak hormat.


 Jenderal AH Nasution (tengah) dan Soeharto (kiri) di masa tua. (Soeharto.co)

Menurut keterangan Soebandrio, Soeharto saat itu dianggap telah menggunakan institusi militernya untuk mengumpulkan uang dari perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah.

“Sebagai penguasa perang, saya merasa ada wewenang mengambil keputusan darurat untuk kepentingan rakyat, ialah dengan barter gula dengan beras. Saya tugasi Bob Hasan melaksanakan barter ke Singapura, dengan catatan; beras harus datang lebih dahulu ke Semarang,” demikian pengakuan Soeharto dalam Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya (1989).

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

16:39
05:06
00:56
02:33
00:57
00:57

Viral