- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
KPAI Sebut Negara Punya Tanggung Jawab Besar Agar Anak-anak Tak Terjerat Radikalisme
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah, menyebut negara memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencegah anak-anak terpapar dari ajaran ideologi ekstrem, seperti radikalisme hingga berujung aksi terorisme.
Hal ini menanggapi soal ditangkapnya seorang pelajar di Garut, Jawa Barat, oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terkait kasus ledakan bom di SMAN 72 Jakarta.
“Negara memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan anak tidak kembali terjerat ideologi ekstrem,” tegas Margaret saat dihubungi tvOnenews.com, Jumat (26/12/2025).
Menurut Margaret, anak-anak yang terpapar paham radikalisme merupakan korban dari lingkungan dan sistem yang belum sepenuhnya aman.
“Melalui kementerian dan lembaga terkait, negara wajib hadir sejak tahap paling awal, yaitu pencegahan,” ujarnya.
Dia menjelaskan negara wajib hadir dengan menciptakan lingkungan yang bisa melindungi anak-anak, baik di keluarga, sekolah, maupun di ruang digital atau internet.
Menurut Margaret, hal itu bisa dilakukan dengan memperkuat pengasuhan orang tua, menghadirkan pendidikan yang menanamkan nilai kemanusiaan, toleransi, dan berpikir kritis di sekolah, serta memastikan ruang digital memiliki pengawasan konten yang ramah anak.
“Upaya ini bukan untuk membatasi anak, melainkan untuk memenuhi hak anak atas informasi yang aman dan pendidikan yang membangun karakter, sehingga anak memiliki daya tahan terhadap narasi kebencian dan kekerasan,” tuturnya.
“Ketika anak sudah terpapar atau bahkan terlibat, tanggung jawab negara tidak berhenti pada penegakan hukum, melainkan berlanjut pada perlindungan dan pemulihan anak,” tandas Margaret. (saa/iwh)