news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Verrell Bramasta Kunjungi Korban Banjir.
Sumber :
  • Instagram/bramastavrl

Bukan Rompi Antipeluru, Ini Penjelasan Lengkap Rompi Taktis yang Dipakai Verrell Bramasta Saat Bantu Korban Banjir Sumatra

Penjelasan lengkap perbedaan rompi taktis dan rompi antipeluru, setelah rompi Verrell Bramasta saat bantu korban banjir Sumatra jadi perbincangan publik.
Jumat, 5 Desember 2025 - 12:44 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Penampilan Verrell Bramasta saat turun langsung mengevakuasi dan menemui korban banjir bandang di Sumatra kembali menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena aksinya terjun ke lapangan, namun karena aksesori yang dikenakannya: rompi taktis berwarna gelap yang sempat dikira sebagian warganet sebagai rompi antipeluru.

Perdebatan soal jenis rompi yang dikenakan anggota DPR RI tersebut ramai diperbincangkan di media sosial, dengan banyak spekulasi mengenai fungsi dan maknanya dalam konteks kunjungan kemanusiaan. Namun secara teknis, rompi yang digunakan Verrell bukanlah rompi antipeluru, melainkan rompi taktis.

Perbedaan kedua jenis rompi ini bukan sekadar bentuk atau tampilan, melainkan pada fungsi, tujuan penggunaan, serta tingkat perlindungan yang diberikan.

Perbedaan Fungsi: Perlindungan vs Efisiensi Lapangan

Mengutip sumber referensi teknis perlengkapan pertahanan Textiles Omnes, rompi antipeluru memang dirancang untuk menghentikan atau mengurangi dampak proyektil senjata api. Fungsinya jelas: melindungi organ vital dan meminimalkan risiko cedera fatal jika terjadi tembakan.

Rompi antipeluru umumnya terbuat dari panel balistik berbahan serat aramid atau Ultra-High Molecular Weight Polyethylene (UHMWPE). Bahan ini dikenal kuat, tahan benturan, namun tetap relatif ringan. Jenis rompi ini biasa digunakan oleh personel militer, aparat penegak hukum, petugas pengamanan, dan individu dalam tugas berisiko tinggi.

Sebaliknya, menurut referensi perlengkapan militer dan survival Go Militar serta Feyachi Tactical Guide, rompi taktis tidak dibuat untuk menahan peluru. Fungsinya lebih ke penyimpanan perlengkapan lapangan seperti P3K, radio komunikasi, lampu taktis, pisau lipat, hingga perlengkapan rescue.

Karena itu, rompi ini banyak dipakai dalam konteks kemanusiaan, operasi SAR, kegiatan survival, bahkan olahraga seperti airsoft.

Bentuk dan Desain: Mana yang Lebih Ringan?

Rompi antipeluru memiliki panel pelindung yang membuat bobotnya lebih berat dibanding rompi taktis. Sebagian rompi anti peluru bahkan memiliki slot tambahan untuk plate armor yang bisa menahan kaliber senjata lebih besar.

Sementara rompi taktis cenderung lebih ringan karena tidak memiliki panel balistik. Desain utamanya adalah modular, memungkinkan penambahan kantong atau pouch sesuai kebutuhan lapangan. Karena fleksibilitas inilah rompi taktis dinilai lebih nyaman dikenakan dalam durasi panjang, terutama dalam operasi kemanusiaan.

Bisa Dipakai Bersamaan?

Dalam situasi tertentu, rompi taktis dan rompi antipeluru dapat dipakai dalam satu waktu. Pada beberapa model militer, rompi taktis dipasang di atas rompi antipeluru untuk menggabungkan dua fungsi: perlindungan dan akses alat.

Namun dalam konteks kemanusiaan seperti bencana alam, penggunaan rompi antipeluru tidak relevan karena tidak ada ancaman balistik. Di situasi seperti ini, rompi taktis menjadi pilihan yang wajar karena mendukung mobilitas, ketersediaan alat, dan koordinasi lapangan.

Konteks Aksi Verrell Bramasta

Dalam dokumentasi lapangan di Sumatra, Verrell terlihat membawa perlengkapan komunikasi dan alat medis sederhana selama berinteraksi dengan warga terdampak banjir. Ini sesuai dengan fungsi rompi taktis yang memang dirancang untuk fungsi operasional dan bukan untuk perlindungan dari senjata.

Penggunaan rompi jenis ini juga lazim di kalangan relawan, petugas BPBD, hingga lembaga kemanusiaan dalam operasi penyelamatan.

Perdebatan soal rompi yang digunakan Verrell Bramasta menunjukkan bahwa banyak masyarakat belum memahami perbedaan teknis antara rompi antipeluru dan rompi taktis. Padahal keduanya memiliki fungsi sangat berbeda.

  • Rompi antipeluru: untuk perlindungan balistik dan keselamatan nyawa.

  • Rompi taktis: untuk membawa perlengkapan penting dan meningkatkan efisiensi kerja di lapangan.

Dalam konteks bencana, rompi taktis adalah pilihan yang tepat karena mendukung mobilitas, fungsi operasional, dan kenyamanan selama bertugas.

Dengan demikian, penggunaan rompi taktis oleh Verrell Bramasta dapat dilihat sebagai bagian dari kesiapan lapangan, bukan atribut keamanan berlebihan. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral