Verrell Bramasta: Riset Tanpa Hilirisasi Adalah Mimpi yang Tidak Pernah Bangun
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, bersama jajaran Komisi X melakukan Kunjungan Kerja ke Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pada Rabu (3/12/2025).
Kunjungan ini bertujuan mendalami ekosistem riset nasional, mengidentifikasi tantangan hilirisasi inovasi, dan merumuskan langkah konkret pelestarian kekayaan ilmiah Indonesia di era digital.
Verrell meninjau berbagai fasilitas riset yang menjadikan KST Soekarno kerap disebut sebagai "Silicon Valley-nya riset hayati Indonesia" mulai dari laboratorium genomik, fasilitas kultur jaringan, biobank, greenhouse biodiversitas, hingga ruang uji prototipe teknologi.
“Dari luar mungkin terlihat seperti kawasan riset pada umumnya, tetapi ketika masuk ke dalam, suasana kerja dan semangat keilmuannya langsung terasa. Tempat ini bukan sekadar laboratorium, melainkan ruang di mana gagasan dan riset untuk masa depan Indonesia dikembangkan,” ujar Verrell.
Ia menilai, dari sisi infrastruktur, Indonesia pada dasarnya telah memiliki modal yang memadai untuk berkembang sebagai kekuatan riset bioteknologi dan biodiversitas di kawasan Asia.
"Kita punya biodiversitas yang kaya. Kita punya peneliti brilian. Kita punya fasilitasnya. Tapi pertanyaannya: kenapa inovasi kita belum terasa dampaknya di kehidupan masyarakat? Kenapa produk inovatif BRIN belum mengisi pasar kita? Di sinilah letak pekerjaan rumah kita," tegasnya.
Verrell menyoroti tajam bahwa hilirisasi riset nasional masih jauh dari optimal. Berdasarkan data yang dipaparkan, BRIN menghasilkan 539 kekayaan intelektual pada 2024, namun sebagian besar belum dilisensikan atau dimanfaatkan industri.
"Menurut saya masih ada hal mendasar yang perlu kita dorong dan perkuat dalam ekosistem inovasi kita. Riset yang kuat akan kehilangan seluruh maknanya apabila tidak mampu menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan nyata industri. Ini seperti memiliki peta harta karun lengkap tapi tidak pernah menggali hartanya," ungkap Verrell dengan analogi tajam.
Ia mendorong BRIN menyusun skema pilot hilirisasi yang terukur, dengan target konkret: setiap fasilitas riset harus menghasilkan minimal satu output siap industri per tahun baik prototipe teknologi, benih unggul, biomaterial, hingga kandidat obat.
Load more