- Instagram/bramastavrl
Bukan Rompi Antipeluru, Ini Penjelasan Lengkap Rompi Taktis yang Dipakai Verrell Bramasta Saat Bantu Korban Banjir Sumatra
Jakarta, tvOnenews.com – Penampilan Verrell Bramasta saat turun langsung mengevakuasi dan menemui korban banjir bandang di Sumatra kembali menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena aksinya terjun ke lapangan, namun karena aksesori yang dikenakannya: rompi taktis berwarna gelap yang sempat dikira sebagian warganet sebagai rompi antipeluru.
Perdebatan soal jenis rompi yang dikenakan anggota DPR RI tersebut ramai diperbincangkan di media sosial, dengan banyak spekulasi mengenai fungsi dan maknanya dalam konteks kunjungan kemanusiaan. Namun secara teknis, rompi yang digunakan Verrell bukanlah rompi antipeluru, melainkan rompi taktis.
Perbedaan kedua jenis rompi ini bukan sekadar bentuk atau tampilan, melainkan pada fungsi, tujuan penggunaan, serta tingkat perlindungan yang diberikan.
Perbedaan Fungsi: Perlindungan vs Efisiensi Lapangan
Mengutip sumber referensi teknis perlengkapan pertahanan Textiles Omnes, rompi antipeluru memang dirancang untuk menghentikan atau mengurangi dampak proyektil senjata api. Fungsinya jelas: melindungi organ vital dan meminimalkan risiko cedera fatal jika terjadi tembakan.
Rompi antipeluru umumnya terbuat dari panel balistik berbahan serat aramid atau Ultra-High Molecular Weight Polyethylene (UHMWPE). Bahan ini dikenal kuat, tahan benturan, namun tetap relatif ringan. Jenis rompi ini biasa digunakan oleh personel militer, aparat penegak hukum, petugas pengamanan, dan individu dalam tugas berisiko tinggi.
Sebaliknya, menurut referensi perlengkapan militer dan survival Go Militar serta Feyachi Tactical Guide, rompi taktis tidak dibuat untuk menahan peluru. Fungsinya lebih ke penyimpanan perlengkapan lapangan seperti P3K, radio komunikasi, lampu taktis, pisau lipat, hingga perlengkapan rescue.
Karena itu, rompi ini banyak dipakai dalam konteks kemanusiaan, operasi SAR, kegiatan survival, bahkan olahraga seperti airsoft.
Bentuk dan Desain: Mana yang Lebih Ringan?
Rompi antipeluru memiliki panel pelindung yang membuat bobotnya lebih berat dibanding rompi taktis. Sebagian rompi anti peluru bahkan memiliki slot tambahan untuk plate armor yang bisa menahan kaliber senjata lebih besar.
Sementara rompi taktis cenderung lebih ringan karena tidak memiliki panel balistik. Desain utamanya adalah modular, memungkinkan penambahan kantong atau pouch sesuai kebutuhan lapangan. Karena fleksibilitas inilah rompi taktis dinilai lebih nyaman dikenakan dalam durasi panjang, terutama dalam operasi kemanusiaan.