- Antara
Viral Pemuda Bandung Difitnah Tabrak Bocah, Rekaman CCTV Ungkap Fakta Mengejutkan di Sukasari
Bandung, tvOnenews.com – Sebuah insiden di Sukasari, Kota Bandung, mendadak menjadi sorotan nasional setelah seorang pemuda bernama Zacky dituduh menabrak seorang bocah. Tuduhan itu sempat memicu kemarahan warga dan membuat Zacky menjadi sasaran amuk massa. Namun fakta sebenarnya baru terungkap setelah rekaman CCTV viral di media sosial, menunjukkan bahwa Zacky sama sekali tidak bersalah.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/11/2025) di depan sebuah kos di kawasan Sukasari. Saat itu, Zacky hanya duduk di atas motornya sambil menunggu temannya. Di sekitar tempat itu beberapa anak terlihat sedang bermain bola. Dalam video yang direkam CCTV, bocah tersebut terjatuh sendiri saat memperebutkan bola dengan temannya, lalu tanpa sengaja kepalanya membentur motor Zacky yang sedang dalam posisi diam.
Rekaman itu sekaligus membantah tuduhan bahwa Zacky telah menabrak korban. Bahkan dalam video terlihat Zacky berusaha menolong bocah yang jatuh, sebelum warga berdatangan. Namun situasi berubah memanas ketika seorang wanita diduga ibu dari bocah tersebut langsung memarahi Zacky tanpa mengetahui kronologi sebenarnya.
Kemarahan warga pun ikut tersulut. Zacky didorong, dimaki, hingga motornya dirusak. Bahkan ia disebut dipaksa mengaku bersalah padahal tak pernah menabrak siapa pun. Kondisi tersebut membuat ibunda Zacky, Anita, tak tinggal diam. Ia kemudian mengunggah video rekaman CCTV ke media sosial untuk membuktikan bahwa putranya bukan pelaku seperti yang dituduhkan.
“Kami hanya ingin membersihkan nama baik Zacky. Dia tidak menabrak siapa pun,” ujar Anita dalam unggahannya. Ia menegaskan, tindakannya memviralkan video bukan untuk memperkeruh suasana, melainkan agar orang tua bocah tersebut beritikad baik dan melihat fakta sebenarnya.
Tak lama setelah video itu viral, muncul klarifikasi dari orang tua bocah yang sebelumnya menuduh Zacky. Mereka mengaku baru mengetahui kejadian sebenarnya setelah melihat rekaman yang beredar.
“Baru tahu lihat videonya dari tetangga. Ternyata bukan ditabrak,” kata pria yang diduga ayah bocah tersebut. Ia mengaku sempat tersulut emosi ketika melihat anaknya tergeletak dan mendengar keterangan warga bahwa anaknya “ditabrak.”
Ibu bocah itu juga memberikan penjelasan serupa. Ia mengatakan emosinya dipicu oleh cerita warga sekitar yang mengklaim anaknya menjadi korban tabrakan. “Hati ibu mana yang tidak emosi,” ujarnya. Meski demikian, ia akhirnya meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.
Namun pernyataan maaf itu tetap memicu perdebatan di media sosial. Banyak warganet meminta keluarga bocah tersebut bertanggung jawab, terutama karena Zacky sudah terlanjur menjadi korban persekusi dan motornya mengalami kerusakan. Komentar warganet pun bergema, mulai dari “Jangan damai dulu, ganti motor” hingga “Emosi nomor satu, tabayyun belakangan.”
Sementara itu, Anita meminta agar kasus ini menjadi pembelajaran bersama. Ia menegaskan, tindakan main hakim sendiri tidak boleh dinormalisasi, apalagi tanpa bukti kuat. “Ini negara hukum. Jangan mudah menuduh sebelum melihat fakta,” tegasnya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya verifikasi informasi sebelum mengambil tindakan, terutama di tengah situasi yang rawan memicu emosi. Viral rekaman CCTV tersebut tidak hanya mengungkap fakta sebenarnya, tetapi juga menyelamatkan Zacky dari fitnah yang sudah terlanjur menyebar luas.
Dengan viralnya video ini, publik kembali diingatkan bahwa teknologi dapat menjadi bukti kuat untuk mengungkap kebenaran, namun juga bahwa emosi tanpa tabayyun dapat menimbulkan kesalahan fatal. Kasus Zacky di Sukasari kini menjadi contoh nyata bagaimana klarifikasi dan bukti visual dapat memutar balik persepsi publik dalam sekejap. (nsp)