- Khaerul Izan-Antara
BEM UI Demo di Patung Kuda, Soroti 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Janji Perubahan Masih Jauh dari Kenyataan
Jakarta, tvOnenews.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025). Aksi tersebut digelar untuk memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam momentum ini, BEM UI menyampaikan evaluasi kritis terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran yang dinilai belum menampakkan arah perubahan seperti yang dijanjikan saat masa kampanye.
“Hampir satu tahun rakyat hidup di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, tetapi janji perubahan masih jauh dari kenyataan. Kekuasaan dijalankan dengan watak represif, ruang gerak masyarakat sipil dipersempit, dan suara rakyat terus dikriminalisasi,” demikian bunyi pernyataan sikap BEM UI yang dibacakan dalam aksi tersebut.
Soroti Empat Isu Utama
Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2025, Bima Surya, menjelaskan bahwa aksi ini menjadi refleksi terhadap janji politik yang belum terealisasi. Ia menyebut ada empat isu utama yang menjadi sorotan mahasiswa.
“Empat hal yang kami soroti antara lain meningkatnya harga kebutuhan pokok dan angka pengangguran yang cukup tinggi, menyempitnya ruang kebebasan sipil, kebijakan ekonomi yang berpihak pada oligarki, serta kegagalan pemerintah memenuhi prinsip demokrasi dan partisipasi rakyat,” ujar Bima kepada wartawan, Minggu (19/10/2025) malam.
Selain itu, BEM UI menilai arah kebijakan pemerintah selama satu tahun terakhir menunjukkan kecenderungan sentralistis dan militeristik. “Kami menilai arah kebijakan telah menjauh dari demokrasi yang substansial. Banyak peristiwa selama setahun terakhir yang menunjukkan kecenderungan itu,” tambahnya.
“Asta Cita Milik Rakyat” Jadi Tuntutan
Sebagai bentuk respons atas situasi tersebut, BEM UI menyusun delapan poin tuntutan yang mereka sebut sebagai “Asta Cita Milik Rakyat”, sebuah gerakan tandingan terhadap program Asta Cita yang diusung oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
Tuntutan tersebut berisi seruan agar pemerintah memperbaiki kebijakan ekonomi rakyat, menegakkan kebebasan berekspresi, menolak kriminalisasi aktivis, serta memperkuat komitmen terhadap prinsip demokrasi dan keadilan sosial.
Ribuan Massa Bergerak ke Jakarta
Aksi BEM UI dimulai pukul 12.00 WIB dengan titik kumpul di Lapangan FISIP UI, Depok. Para peserta kemudian bergerak menuju kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya dan Istana Kepresidenan di Jakarta.
Narahubung aksi, Faal, menyebut jumlah peserta yang terdata mencapai lebih dari seribu orang. “Sejauh ini yang terdata sekitar 1.480-an peserta,” ujarnya.
Selain mahasiswa dari Universitas Indonesia, aksi ini juga diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa dari kampus lain, serta organisasi masyarakat sipil yang turut menyuarakan evaluasi terhadap satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pihak kepolisian menyiagakan personel pengamanan di sejumlah titik sekitar kawasan Monas, Patung Kuda, dan Jalan Medan Merdeka Barat untuk memastikan jalannya aksi berlangsung tertib dan kondusif.
Aksi BEM UI ini menjadi bagian dari gelombang demonstrasi yang terjadi di ibu kota pada Senin siang. Beberapa kelompok massa lain juga menggelar unjuk rasa di sejumlah titik berbeda, termasuk kawasan Monas dan Gedung DPR RI, untuk menyampaikan aspirasi politik dan ekonomi.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar Patung Kuda masih terpantau kondusif. Arus lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat sempat tersendat akibat padatnya massa aksi, namun petugas kepolisian telah melakukan pengalihan arus untuk menjaga kelancaran mobilitas warga. (nsp)