- Julio Trisaputra-tvOne
Demo Hari Tani Nasional: Petani Ubi Kayu hingga SPI Padati Monas
Jakarta, tvOnenews.com – Aksi unjuk rasa ribuan petani berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025), dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ke-65.
Massa yang tergabung dalam berbagai kelompok tani disambut langsung oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Dekananto Eko Purwono dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro.
Polisi Sambut dengan Ucapan Selamat dan Tumpeng
Sekitar pukul 10.30 WIB, Brigjen Dekananto bersama Kombes Susatyo menemui massa petani yang sudah berkumpul di sekitar Monas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pimpinan kepolisian memberikan ucapan selamat Hari Tani ke-65 sebagai bentuk penghormatan kepada para petani.
“Pak Wakapolda dan Kapolres Metro Jakpus menyambut dan memberikan ucapan selamat Hari Tani ke-65,” kata Ade Ary.
Tidak berhenti di situ, polisi juga memberikan logistik berupa tumpeng, air mineral, dan roti kepada para peserta aksi. Tumpeng tersebut diterima langsung oleh perwakilan massa dari Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI), Koalisi Nasional untuk Reformasi Agraria (KNARA), serta Serikat Petani Indonesia (SPI).
Ade Ary menegaskan, langkah tersebut merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang menyuarakan aspirasinya. “Kami hadir bukan hanya melakukan pengamanan, tetapi juga memberikan pelayanan kepada saudara-saudara kami,” ujarnya.
Antusias Massa di Tengah Cuaca Panas
Pemberian logistik dari polisi disambut antusias oleh para peserta aksi. Di tengah cuaca terik, air mineral yang dibagikan membantu massa menghilangkan dahaga. Suasana kondusif terlihat di sekitar Monas, dengan interaksi hangat antara aparat kepolisian dan para petani.
Polda Metro Jaya menurunkan ribuan personel untuk mengawal jalannya aksi. Pengamanan dilakukan agar kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum.
Komitmen Pengamanan Humanis
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menekankan pentingnya pengamanan aksi dengan cara humanis dan profesional. Ia menegaskan bahwa anggota Polri tidak boleh melakukan tindakan represif yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
“Pengamanan unjuk rasa tidak boleh menimbulkan kerusuhan maupun kerusakan fasilitas umum. Anggota harus sabar dan terukur,” kata Irjen Asep.
Ia juga memastikan bahwa personel di lapangan tidak dibekali senjata api. Sementara penggunaan gas air mata hanya diperbolehkan sesuai prosedur operasi standar (SOP) dan dengan izin langsung dari Kapolda.
“Semua tindakan wajib dalam satu komando tanpa inisiatif pribadi,” tegasnya.
Makna Hari Tani Nasional ke-65
Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September sebagai momentum untuk menghargai peran petani dalam ketahanan pangan nasional. Tahun ini, peringatan memasuki usia ke-65, dengan tema besar mendorong reformasi agraria dan kesejahteraan petani.
Kelompok-kelompok tani yang hadir, seperti SPI, KNARA, dan PPUKI, menyuarakan aspirasi agar pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan petani, akses lahan, serta dukungan kebijakan pertanian yang berkelanjutan.
Lalin Sekitar Monas Dialihkan
Aksi peringatan Hari Tani Nasional juga berdampak pada rekayasa lalu lintas di sekitar Monas dan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Polisi melakukan pengalihan arus kendaraan untuk mengantisipasi kepadatan.
Meski begitu, suasana aksi berlangsung tertib dengan pengawalan ketat aparat. Kombinasi pengamanan humanis dan pelayanan berupa pemberian logistik dari polisi membuat suasana aksi tetap kondusif. (nsp)