news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Sempat 'Buron' oleh TNI, Dua Anggota Kopassus Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BRI.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Motif Lain Kasus Pembunuhan Kacab BRI, Kuasa Hukum Ungkap Indikasi Pelaku Pembobolan Bank

Pihak keluarga korban penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta (37), menduga motif pelaku jauh lebih besar daripada sekadar mencari rekening dormant.
Rabu, 17 September 2025 - 18:41 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pihak keluarga korban penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta (37), menduga motif pelaku jauh lebih besar daripada sekadar mencari rekening dormant.

Kuasa hukum keluarga, Boyamin Saiman, menyatakan ada indikasi kuat kelompok pelaku menargetkan rekening dengan nilai besar, bahkan mencapai ratusan miliar rupiah.

Menurut Boyamin, tidak menutup kemungkinan jaringan itu pernah membobol bank lain dengan modus serupa.

“Saya tidak terlalu percaya soal rekening dormant. Dormant itu biasanya tabungan kecil, misalnya milik pensiunan. Sementara ada indikasi kelompok ini pernah membobol bank lain dengan nilai ratusan miliar,” ungkap Boyamin di Polda Metro Jaya, Rabu (17/9/2025).

Motif Lain Kasus Pembunuhan Kacab BRI, Kuasa Hukum Ungkap Indikasi Pelaku Pembobolan Bank
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

 

Boyamin mengaku, pihaknya telah melakukan pelacakan selama dua hari belakangan sebagai detektif partikelir. Dari hasil penelusuran awal itu, ia mendapat dugaan bahwa kelompok yang diduga terlibat dalam kasus Ilham pernah mencatat keberhasilan pembobolan besar pada bank lain.

Oleh karena itu, menurutnya, penyidik tidak boleh terpaku hanya pada narasi rekening dormant.

“Nah, sebagai yang biasa detektif partikelir, saya juga melacak 2 hari ini. Ada dugaan bahwa kelompok ini juga sudah pernah membobol bank lain. Nilainya bahkan ratusan miliar. Kita tunggu nanti apakah ini sudah di tangan penyidik segala macam,” kata Boyamin.

Ia menegaskan, jika targetnya rekening besar, pola operasinya berbeda: melibatkan otorisasi pimpinan cabang atau orang dalam, penempatan rekening-penampungan, lalu pemindahan dana ke luar negeri.

Menurut Boyamin, jika pelaku bekerja sama dengan “orang dalam”, mekanisme yang dipakai bukan sekadar manipulasi teller, melainkan pemalsuan kuasa atau otorisasi. Sehingga pemindahan dana besar bisa dilakukan dengan cepat.

“Kalau bekerja dengan orang dalam itu konvensional misalnya memalsu tanda tangan kuasa, untuk underlying bisa memindahkan uang dari rekening yang besar tadi,” jelasnya.

Boyamin juga menyorot bukti kecil yang menurutnya bersifat determinan: kartu nama almarhum yang diduga berada dalam kepemilikan pelaku.

Ia menjelaskan kartu nama itu bukan ‘jatuh dari langit’, melainkan pernah diberikan Ilham ketika menawarkan layanan bisnis (misalnya pemasangan EDC atau QRIS) kepada pihak yang dikenal.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral