- Tangkapan Layar Youtube tvOne
Usai Presiden Prabowo Reshuffle Menteri, Jokowi Akan Bertemu Budi Arie: Segera Ketemu
Jakarta, tvOnenews.com - Ternyata, tak hanya publik saja yang berkomentar soal Presiden Prabowo Subianto reshuffle 5 menterinya. Namun, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga berkomentar terkait reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo.
Jokowi menyebutkan, reshuffle kabinet merupakan kewenangan Prabowo.
"Itu kewenangan presiden, hak presiden (reshuffle Budi Arie), saya nggak bisa memberikan komentar, karena itu hak presiden," ujar Jokowi, Jumat (12/9/2025).
Bahkan, ia tegaskan, reshuffle terhadap lima menteri di Kabinet Merah Putih merupakan kewenangan Prabowo. Ia juga tidak berkomunikasi dengan Prabowo terkait reshuffle tersebut.
"(Pak Prabowo minta saran sebelum reshuffle?) Nggak, nggak, itu hak prerogatif presiden dan saya juga di Solo terus," bebernya.
Meski begitu, Jokowi mengaku akan segera bertemu dengan Budi Arie Setiadi. Untuk diketahui, Budi Arie Setiadi merupakan Ketua Umum Projo, relawan pendukung Jokowi.
"Belum (ketemu Budi Arie). Belum (komunikasi). Belum ketemu, belum ketemu. Tapi mungkin segera ketemu, tapi belum ketemu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, menyikapi pencopotan Budi Arie, juga membuat Relawan Jokowi meluapkan amarahnya dengan mengkritik Presiden Prabowo.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum relawan Jokowi, We Love Jokowi, Yanes Yosua Frans. Ia akui juga dirinya merasa gusar mendengar kabar pencopotan Budi Arie Setiadi dari jabatannya sebagai Menteri Koperasi (Menkop).
Bahkan, mewakili para relawan, Yanes mengecam tindakan Prabowo yang melakukan reshuffle terhadap salah satu loyalis Jokowi, Budi Arie.
Yanes, meminta Prabowo tak bersikap arogan meskipun ia seorang Presiden, orang nomor satu di negeri ini.
"Pak Prabowo anda jangan terlalu arogan, terlepas anda memiliki hak prerogratif tapi anda tidak menggunakan itu sesuka hati anda," ucap Yanes dikutip pada Rabu (10/9/2025).
Selain itu, pihaknya juga memeprtanyakan alasan Presiden Prabowo menyingkirkan orang-orang kepercayaan Jokowi di kabinetnya.
"Saya mau bertanya kepada anda, idola kami Budi Arie yang jadi icon relawan Jokowi di sana."
"Dia salah apa? Apakah dia ada korupsi atau dia bikin salah apa? Anda tiba-tiba mencopotnya di saat dia punya kinerja baik untuk membangun 80 ribu koperasi di seluruh Indonesia," ungkap Yanes.
Menurut Yanes, Jokowi dan para relawannya telah banyak berjasa bagi Prabowo.
Terutama dalam memenangkan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024.
Ia pun meminta Prabowo untuk kembali mengingat upaya yang telah dilakukan Jokowi dan para relawannya dalam mendukung Prabowo.
"Orang-orang Jokowi seakan-akan mau dipinggirkan semua. Jokowi salah apa dengan kamu, Prabowo? Anda 4 kali ikut pemilu dan kalah semuanya. Terakhir anda minta tolong Jokowi, Jokowi angkat anda sebagai Menhan. Dia mengangkat anda sebagai Jenderal kehormatan, masih kurang apa?" beber Yanes.
Yanes juga menyinggung bagaimana sikap Prabowo saat menginginkan bantuan Jokowi menuju Pilpres 2024.
"Pada pilpres 2024, dia (Jokowi) telah membantu anda. Anda mengemis minta kepada dia agar anaknya, Gibran, ikut jadi wapres."
"Kami semua relawan Jokowi sudah diperintahkan juga oleh Pak Jokowi untuk memberikan suara kami kepada Anda," kata Yanes.
Dengan berbaliknya sikap Prabowo ini, Yanes merasa jerih payahnya selama ini dikhianati.
Jika memang Prabowo membenci Jokowi, maka sama saja Prabowo melawan banyak orang.
"Tapi sebenarnya kami keliru, karena anda membenci Jokowi. Membenci Jokowi sama saja dengan membenci relawan Jokowi," pungkasnya. (aag)