- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Direktur Imparsial Datangi Polda Metro Jaya, Lapor Soal Dugaan Teror Usai Mobil Pecah Kaca-Dokumen Raib
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra didampingi kuasa hukumnya mendatangi Polda Metro Jaya, pada Selasa (9/9) malam, untuk melaporkan dugaan teror yang merugikan dirinya.
Adapun laporan ini telah teregister dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/6318/IX/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 09 September 2025 pukul 21.10 WIB.
“Ya, maksud kedatangan saya, didampingi oleh teman-teman juga untuk melaporkan serangan yang berulang terhadap saya pribadi maupun juga kami di Imparsial dalam beberapa waktu belakangan ini,” kata Ardi, di Polda Metro Jaya, Selasa (9/9) malam.
Lebih lanjut, Ardi mengungkapkan insiden itu terjadi berulang sejak Desember 2024, Januari 2025, Juli-September 2025. Peristiwa terakhir menimpanya Jalan Wibawa Mukti, Kecamatan Jatiasih, Bekasi Kota, pada Senin (8/9) sekitar pukul 20.00 WIB.
“Ini beberapa serangan kami alami ya, seperti kerusakan mobil saya itu sudah dua kali kemudian pertasan akun Instagram kantor di bulan Juli, kemudian peretasan pengambilalihan akun Whatsapp saya di tanggal 21 Agustus sampai 28 Agustus kemarin, kemudian yang terakhir ini adalah juga pengrusakan terhadap mobil saya,” ucap Ardi.
Selain itu, Ardi menuturkan beberapa staf hingga rekannya di Imparsial juga mengalami penguntitan, pemberhentian di tengah jalan dalam beberapa rentang waktu satu tahun belakangan ini.
Kemudian, Ardi menerangkan dalam kejadian terakhir ini tidak ada barang berharga yang hilang. Namun, dokumen kegiatan aktivitas Imparsial di dalam mobil raib.
“Iya, itu dokumen aktivitas kegiatan yang kalau jatuh ditangan pencuri, itu enggak ada gunanya. Tapi kalau jatuh ditangan orang yang memang punya niat untuk melemahkan kerja-kerja kami, itu mungkin berguna,” tutur Ardi.
Sementara itu, Ardi mengungkapkan aksi teror ini diduga terjadi lantaran pihaknya sering menyuarakan isu penting yang berkaitan dengan negara.
“Nah, kami menganggap ini adalah serangan terhadap kerja-kerja kami sebagai pembela hak asasi manusia manusia yang menyuarakan isu terkait demokrasi, deformasi sektor keamanan, HAM,” jelas Ardi.
Dalam kesempatan yang sama, Tim Advokasi Ardi, Tegar Putuhena turut mencurigai serangan ini erat kaitannya dengan kerja-kerja yang dilakukan oleh Imparsial.