- Taufik Hidayat-tvOne
Kesaksian Sekuriti soal Penjarahan Rumah Eko Patrio: Massa Ada 2 Gelombang
Jakarta, tvOnenews.com - Massa demonstran tak hanya membuat kericuhan saja, melainkan sebagain massa melakukan penjarahan rumah anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Aksi penjarahan itu pun viral di media social, sehingga menyedot perhatian publik.
Seperti diketahui sebagaimana potongan video yang beredar, tampak rumah megah milik Eko Patrio dipasangi rantai dan dikunci gembok di gerbang depan.
Rumah berkelir putih itu dipenuhi coretan dengan cat semprot merah bernada cacian.
Rumah tersebut tampak mengalami kerusakan parah, terutama di bagian jendela dan pintu utama. Di teras depan pintu utama tampak serpihan kaca masih berserakan.
Pakaian dan sejumlah barang juga bergeletakan di sejumlah titik di halaman dan luar gerbang.
Dari kesaksian seorang sekuriti setempat mengungkapkan, massa yang datang dan melakukan penjarahan diperkirakan mencapai 300 orang. Petugas keamanan mengaku tidak mengenali para penjarah.
"Wah kurang tahu juga warga dari mana. Itu bukan warga lagi itungannya, sudah massa. Nggak ada yang kenal juga saya," ungkap sekuriti setempat bernama Nuryandi saat ditemui awak media di lokasi.
"Jumlah massanya banyak, sekitar 200-300-an," lanjutnya menjelaskan.
Nuryandi mengatakan, berdasarkan penuturan rekannya, massa tidak dikenal itu berdatangan sekitar pukul 20.00 WIB. Massa yang berbeda kemudian kembali datang sekitar pukul 23.00 WIB dan ikut menjarah barang-barang di dalam rumah Eko.
"Jadi kalau teman saya sebutnya massanya ada dua gelombang. Pertama itu jam 9-an, terus gelombang kedua jam 11-an. Tapi langsung kondusif semalam jam 02.00-an perkiraan. Jadi semalam ada pasang petasan (kembang api) juga disini, satu kali," beber Nuryandi.
Massa yang mendatangi kediaman Eko Patrio kemudian membubarkan diri sekitar pukul 02.00 WIB. Sekitar 50 anggota TNI datang sempat datang ke lokasi.
"Nggak ada (bentrokan), nah itu yang kita hindari juga sebenarnya. Setahu saya jam 02.00-an atau jam 01.00 lah sudah kondusif. Ada dari TNI (yang datang ke lokasi), ada sekitar 50 lebih, dua truk," jelasnya. (aag)