- Istimewa
Sambut HUT ke-80 RI, Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara Digelar di Istiqlal, Masyarakat Diajak Bersatu dan Bersyukur
Jakarta, tvOnenews.com - Pengurus Besar (PB) Jamiyah Ahlith Thariqah Al Mutabaroh Ahlussunnah Wal Jamaah (Jatma Aswaja) menggelar Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Kegiatan ini digelar dalam rangka rangka menyambut HUT ke-80 RI.
Peserta yang hadir diperkirakan lebih dari 50 ribu orang yang berasal dari berbagai daerah itu, pada Minggu (10/8/2025).
Acara ini merupakan perpaduan antara kegiatan keagamaan dan kebangsaan sebab nasionalisme dan agama merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Panitia acara Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara ini juga mengundang tokoh-tokoh lintas agama. Beberapa pemuka agama Hindu, Buddha, Katolik, Protestan, hingga Konghucu ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam acara itu, peserta bersama-sama berselawat. Mereka juga sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengapresiasi seluruh peserta yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
"Kita telah bersama-sama melaksanakan zikir kebangsaan yang dipimpin oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya di Masjid Istiqlal ini, bersama seluruh jamaah, para ulama, para habib, para kiai dan juga masyarakat dalam rangka mensyukuri kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80," ujar Fadli dalam keterangannya, pada Senin (11/8/2025).
Dia menilai acara Zikir Kebangsaan menjadi bukti perbedaan elemen masyarakat bukan menjadi pemecah belah bangsa Indonesia.
"Keragaman bukan menjadi faktor yang memecah belah, tapi justru mempersatukan. Dan saya kira ini harus kita syukuri. Pesan-pesan persatuan ini yang harus terus dikembangkan, meskipun kita berbeda-beda, tetapi tetap satu atau Bhineka Tunggal Ika," terangnya.
Fadli juga mengajak masyarakat untuk mensyukuri keberadaan negara Indonesia yang telah menginjak usia 80 tahun.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan bangsa Indonesia adalah menjaga toleransi antar umat beragama.
"Pesan-pesan yang disampaikan tadi adalah pesan-pesan persatuan, rasa syukur bahwa Indonesia sampai sekarang, dengan berbagai macam perbedaan, tetap bersatu dalam sebuah identitas NKRI," katanya.
Fadli berharap dalam peringatan hari ulang tahun ke-80, Indonesia dapat menjadi negara yang maju dalam aspek ekonomi hingga kebudayaan.