- tvOne - mahrus
Kasus Keracunan MBG Muncul Lagi Membuat Resah Orang Tua, Komisi IX DPR Minta Keamanan Kandungan Menu Diaudit
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengaudit kandungan gizi dan standar keamanan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini merespons terkait maraknya insiden keracunan makanan menu MBG di sejumlah daerah.
“Audit keamanan kandungan menu MBG menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak, tetapi juga bebas dari kontaminan dan bahan berbahaya yang dapat mengancam kesehatan," kata Yahya, Selasa (5/8/2025).
Yahya pun mendorong BGN menerapkan sistem pengawasan yang lebih ketat dan terintegrasi terkait distribusi makanan. Khususnya di wilayah rawan dan daerah-daerah terpencil lainnya.
“Kelemahan dalam pengelolaan distribusi sering kali menjadi celah munculnya risiko keracunan dan gangguan kesehatan lainnya,” katanya.
Dia juga meminta pemerintah memastikan keterlibatan tenaga kesehatan daerah dalam proses pengawasan.
“Keterlibatan tenaga kesehatan pada pengawasan program MBG juga bisa menjadi garda terdepan dalam merespons cepat penanganan apabila terjadi kasus keracunan atau gangguan kesehatan,” ujar Yahya.
Seperti diketahui, kasus keracunan menu MBG kembali terjadi baru-baru ini. Seperti yang menimpa 186 siswa SMPN 8 Kota Kupang sampai harus dirawat di sejumlah rumah sakit.
Ratusan siswa l merasakan mual, lemas, buang air besar terus-menerus, dan dehidrasi. Mereka diduga keracunan setelah mengonsumsi daging sapi dan sayuran dari paket MBG. Peristiwa serupa juga dilaporkan terjadi di SDN Tenau Kota Kupang dan SMAN 1 Taebenu Kabupaten Kupang.
Selain di Kupang, ratusan anak keracunan MBG juga terjadi di SMAN 1 Kota Tambolaka, SMKN 2 Kota Tambolaka, dan SMK Don Bosco di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Masalah paket MBG juga sudah berulang kali terjadi di NTT. Di Kabupaten Sumba Timur, Pulau Sumba. Daging ayam yang dibagikan kepada siswa terlihat mentah karena masih ada darahnya. Ada juga helaian rambut yang ditemukan dalam kotak makan.
Akibatnya, sejak awal pekan ini, sejumlah orang tua murid melarang anak mereka mengonsumsi paket MBG, karena khawatir dengan keselamatan anaknya menyusul keracunan di sejumlah sekolah.