news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn.) Oegroseno soroti sidik jari dari hasil penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan.
Sumber :
  • tvOneNews

Eks Wakapolri Terheran-heran Kasus Diplomat Arya Daru Dinyatakan Bunuh Diri, Singgung Sidik Jari di Lakban Kuning

Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn.) Oegroseno menyinggung soal sidik jari dan lakban kuning sebagai penyebab diplomat muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan (39) bunuh diri.
Rabu, 30 Juli 2025 - 14:33 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Hasil penyelidikan kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan (ADP) menggemparkan publik.

Hasil mengenai misteri motif kematian Arya Daru Pangayunan telah terang benderang diungkap Polda Metro Jaya pada Selasa (29/7/2025).

Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn.) Oegroseno menyinggung soal sidik jari dan lakban kuning penyebab Arya Daru Pangayunan bunuh diri.

"Berangkat dari kondisi korban kan pakai plastik dulu baru dilakban. Kalau bunuh diri pakai plastik ngapain lakbannya cuma di leher aja biar merasakan udara," ujar Oegroseno di program Apa Kabar Indonesia tvOne di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Berdasarkan hasil laporan dari penjaga kos, Arya Daru ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning.

Kasus Kematian Diplomat Muda, Arya Daru Pangayunan
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

 

Lakban tersebut melilit di seluruh bagian kepala terutama di wajah, sehingga korban sulit menapas untuk mendapatkan udara.

"Itu kan pertanyaan-pertanyaan perlu diamati. Itu berarti harus dijawab. Tapi kalau dia sudah meninggal baru dikasih lakban kita percaya," jelasnya.

Insiden wajah terbungkus lakban masih berlangsung dan menjadi tahap penyelidikan lebih lanjut.

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebelum menyampaikan penemuan terkait luka memar dan bengkak pada jasad jenazah.

Hasil penemuan adanya sejumlah luka tersebut berdasarkan hasil autopsi yang berlangsung selama tiga minggu.

Menurut mantan Wakapolri periode 2013-2014 itu, luka-luka di jasad korban disebut akibat tidak mendapat oksigen lebih lama.

"Kalau dilakban setelah meninggal, mungkin plastik sama lakban yang menutup nggak buat wajah membengkak, kan udara keluar nih," tuturnya.

Lebih lanjut, Oegroseno menyoroti kejanggalan soal plastik yang menutupi lakban warna kuning.

"Dokter perlu ditanya soal dalam keadaan ini masih ada udara-udara sekitar situ atau sudah dilubangi. Kalau dilubangi ngapain pakai plastik," bebernya.

Terkait sidik jari, Ahli Pusat Identifikasi Bareskrim Polri sebelumnya melaporkan ada penemuan beberapa sidik jari atas hasil penyelidikan.

Namun demikian, tim ahli pusat identifikasi menelusuri satu sidik jari yang paling kuat memenuhi syarat hanya punya korban.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral