- viva.co.id
Hadiri FGD Kemenhub, Komunitas Driver Ojol Ungkap Keutungan Komisi 20 Persen
Jakarta, tvOnenews.com - Komunitas Kaliber (Kalibata Bersatu) mengungkapkan skema komisi 20 persen untuk mitra driver ojek online (ojol) memberikan sejumlah keuntungan.
Hal itu diungkapkan oleh perwakilan Kaliber, Roy, dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Transportasi Online yang Adil dan Berkelanjutan" yang digelar Kementerian Perhubungan, Kamis (24/7/2025).
Menurut Roy, mayoritas drivel ojol tetap aktif memilih komisi 20 persen, sesuai regulasi. Sebab, ia menilai komponen besaran angka bagi hasil yang ada saat ini, membuat mitra ojol mendapatkan berbagai manfaat.
Manfaat tersebut yakni diskon servis motor, diskon makan di beberapa warung atau restoran, voucher pulsa, sampai keuntungan operasional.
“Mayoritas mitra yang on-bid pilih 20 persen, (mitra driver yang ikut) aksi (penolakan) ditotal semua tidak sampai 2 persen, fakta di lapangan membuktikan bahwa potongan kecil itu tidak menjamin driver sejahtera," jelas Roy ketika ditanya wartawan usai FGD, Kamis malam (24/7/2025).
Senada, satu perwakilan mitra driver Rahman Thohir juga menyatakan dukungan terhadap skema komisi 20 persen.
Mewakili Forum Komunitas Driver Online Indonesia atau FKDOI, Rahman mengungkapkan mitra driver tetap mendukung pembagian komisi perjalanan ojol saat ini, yakni 80 persen untuk mitra dan 20 persen untuk aplikator.
Ketetapan tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 1001 Tahun 2022,
“Terkait potongan komisi jadi 10 persen dengan jelas kami menolak karena tidak ada alasan dan perhitungan yang mendasar dan logis. Hal ini sudah berlangsung lama sejak adanya ojek online di Indonesia ,” katanya lagi.
Diberitakan, Kementerian Perhubungan menggelar FGD untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak.
Diskusi tersebut menghadirkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi di antaranya Piter Abdullah, Okto Risdianto Manullang, Tulus Abadi, Ki Darmaningtyas, Wijayanto Samirin, dan Azas Tigor Nainggolan. Para perwakilan aplikator dan mitra driver ojol juga hadir dalam diskusi yang dimoderatori oleh dosen-pengamat kebijakan Yayat Supriyatna tersebut.
FGD tersebut bertujuan untuk mencari solusi yang tepat untuk industri ojek online yang kini menaungi lebih dari 7 juta mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Di samping pengemudi ojek online, ada juga pelaku UMKM yang hidupnya bergantung pada ekosistem transportasi online.