- tvOneNews
Kasus Kematian Arya Daru Belum Terungkap, Eks Kabareskrim Polri Yakin Hal ini Kunci Bongkar Misteri Motif Tewasnya Diplomat Muda
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji meyakini satu hal ini menjadi kunci pembongkaran motif kasus kematian diplomat muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan (39).
Motif kematian Arya Daru Pangayunan sudah beberapa minggu masih misteri sejak tewas terlilit lakban di kamar indekos di Gondangdia, Jakarta Pusat Selasa (8/7/2025).
Polda Metro Jaya bersama Kompolnas dan tim penyelidik lainnya sudah melaporkan beberapa fakta terbaru dari hasil laporan tim penyidik.
Untuk itu, Susno Duadji menyebutkan, desas-desus motif kasus kematian Arya Daru semakin terungkap kenapa sang diplomat muda terlilit lakban.
"Kasus ini tambah mengerucut karena ada ditemukan fakta baru tentang Arya Daru sebelum meninggal, kan dia belanja di mal. Kemudian pergi ke rooftop," ujar Susno Duadji di program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Minggu (27/7/2025).
- Kolase Tim tvOnenews
Polda Metro Jaya sebelumnya mengungkapkan dari hasil penyelidikan, korban sempat naik ke rooftop sekitar 1 jam 26 menit atau 86 menit.
Melalui rekaman CCTV di gedung Kemlu RI, diplomat muda tersebut pergi ke rooftop setelah membawa tas dan barang belanja dari mal Grand Indonesia.
Mantan Kabareskrim Polri Periode 2008-2009 itu kembali menguraikan beberapa fakta terbaru, seperti kondisi kamar terkunci dari dalam.
Ia menyoroti laporan dari Kompolnas dan tim penyidik terkait tidak ada kerusakan dari kondisi plafon, saluran air, kamar tidur, dan sebagainya.
"Kemudian dua CCTV tidak menangkap siapapun yang lewat di situ kecuali penjaga. Waktu di atas rooftop, Arya Daru celingak-celinguk ke bawah," jelasnya.
- Tangkapan layar tvOne
Atas hasil laporan tersebut, pihak Kepolisian semakin mudah mengungkap kotak pandora penyebab kematian diplomat asal Sleman tersebut.
"Saya yakin polisi sudah sampai pada 80 persen kesimpulannya. Tinggal untuk meyakinkan itu perlu bukti scientific berupa hasil laboratorium forensik," bebernya.
Walau begitu, Susno Duadji merasa yakin hal tersebut tidak akan terungkap apabila polisi tidak mengulik isi dari laptop.