- Istimewa
Rapat Bareng Erick Thohir, Komisi VI DPR Minta Ada Layanan Super Spesialis Sports Injury di Bali International Hospital
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih alias Demer meminta diadakannya layanan super spesialis sports injury di Bali International Hospital (BIH).
Hal ini disampaikan dalam rapat Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2025). Rapat dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamen Dony Oskaris.
Menurutnya, layanan tersebut harus tersedia lantaran di Bali banyak aktivitas olahraga hingga turnamen internasional.
“Coba kita lihat fakta lapangannya, Pak Erick juga punya klub bola dan sering latihan di Bali. Ada Bali United, ada surfing, rafting hingga turnamen tenis internasional. Ini realitas baru Bali sebagai sport-tourism hub. Maka, layanan medisnya pun harus seimbang,” kata Demer.
Dia menilai keberadaan dokter ortopedi umum saja tidak cukup. Namun, yang dibutuhkan adalah dokter super spesialis cedera olahraga.
Menurutnya, hal ini penting agar BIH dapat menjadi rujukan bagi wisatawan mancanegara dan atlet profesional.
“Ini bukan hanya soal pelayanan, tapi soal kepercayaan dunia terhadap Bali. Kalau layanan medis kita lengkap dan kredibel, maka yang datang bukan hanya turis biasa, tapi juga atlet dan event global,” tutur Demer.
Selain itu, Demer juga menyinggung soal sejumlah acara olahraga tahunan berskala besar, seperti acara marathon, yang dihadiri ribuan peserta dari dalam dan luar negeri.
Menurutnya, potensi ini akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan kesiapan layanan medis yang memadai.
“Kita ingin devisa tidak keluar karena orang berobat ke luar negeri, tapi justru masuk karena orang datang ke Bali untuk berobat. BIH harus jadi pintu masuk ekonomi kesehatan nasional, bukan sekadar proyek fisik belaka," kata Demer.
“Mari jadikan BIH bukan hanya rumah sakit, tapi pusat inovasi, pelatihan dan inspirasi. Ini peluang kita untuk naik kelas sebagai bangsa berdaya saing global. Namun, tetap membumi dengan potensi lokal,” pungkasnya. (saa/nsi)