- Istimewa
Damkar Kota Tangsel Kena 'Prank' Debt Collector, Berawal Diminta Tolong Tangkap Ular Nyatanya....
Jakarta, tvOnenews.com - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan mendadak dimintai pertolongan oleh seorang debt collector.
Hal itu terjadi kala seorang debt collector yang tak diketahui identitasnya menghubungi call center Rescue Damkar Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu (14/6/2025).
Danru Alpha Damkar Kota Tangsel, Darussalam mengatakan pada siang itu sang debt collector meminta petugas mendangi lokasi pemukiman di kawasan Sandratex, Ciputat Timur, Kota Tangsel.
"Dari keterangan pelapor betul adanya ular yang posisinya di balik lemari, setelah kita konfirmasi kita telepon dikatakan bahwa di rumah tersebut hanya ada istrinya saja. Jadi si pelapor tidak berani atau tidak mengirimkan gambar dan video," kata pria yang akrab disapa Darus dikutip Senin (16/6/2025).
Darus mengatakan saat itu ia bersama sejumlah personel lainnya meluncur ke titik lokasi yang dimaksud debt collector itu.
Selama perjalanan menuju lokasi, sang pelapor terus berkomunikasi dengan petugas Damkar dalam memastikan laporannya tersebut telah direspons.
Setibanya di lokasi, Darus bersama sejumlah personel Damkar lainnya kebingungan mencari alamat yang dimaksud pelapor.
"Kita mencari lokasi sesuai titik, lalu kita tanya ke penduduk sekitar, lalu kita konfirmasi RT setempat. Pak RT sendiri tidak mengetahui, tidak mengenal juga adanya atas nama tersebut," kata Darus.
Darus bersama petugas lainnya pun kembali mencoba menghubungi pelapor tersebut melalui sambungan telepon selular.
Alhasil, pelapor pun merespons petugas Damkar yang telah tiba di titik lokasi yang dimaksud.
Saat itu pula, Darus terkejut ternyata laporan mengenai adanya seekor ular masuk ke kediaman pelapor fiktif belaka.
Sang pelapor justru meminta petugas Damkar untuk menagihka utang kepada seorang warga sekitar.
"Nah ternyata si pelapor ini menyuruh menagih utang nasabahyma atas nama inisial DI. DI itu adalah nasabah pinjol (pinjaman online)," ungkapnya.
Darus dan petugas Damkar lainnya pun lantas kesal mengingat pelapor yang seakan melecehkan profesinya tersebut.
Ia pun mengaku kembali mencoba menghubungi nomor dari pelapor fiktif itu.
"Setelah kita telpon dan kita WA, kita juga sudah dapat balasan WA dari si pelapor tersebut sejak itu tidak aktif nomornya," ungkapnya.
Di sisi lain, Darus mengimbau masyarakat untuk tak menganggap remeh laporan yang dibuat melalui nomor call center Damkar Kota Tangsel.
Pihaknya menegaskan ke depan akan melakukan verifikasi secara detail terkait laporan pertolongan yang masuk.
"Saya harapkan untuk masyarakat khususnya Tangerang Selatan tidak bermain-main dengan nomor kedaruratan ini, karena bukan mainan ini, kita untuk layanan publik," kata Darus.
"Lalu kita akan lebih tegas lagi setelah ada laporan fiktif atau palsu kita akan berkoordinasi dengan pihak yang berwajib," sambungnya. (raa)