news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Jaksa Agung, ST Burhanuddin.
Sumber :
  • Antara

Jaksa Agung Sebut Ada Masalah Korupsi  Dibalik Menyusutnya Hutan Taman Nasional Tesso Nilo

Jaksa Agung, ST Burhanuddin menyebut adanya dugaan praktik korupsi yang terjadi, dalam permasalahan dibalik penyusutan puluhan ribu hektar lahan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Pelalawan, Riau.
Minggu, 15 Juni 2025 - 10:45 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvonenews.com - Jaksa Agung, ST Burhanuddin menyebut adanya dugaan praktik korupsi yang terjadi, dalam permasalahan dibalik penyusutan puluhan ribu hektar lahan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Pelalawan, Riau.

Sebab, Jaksa Agung memaparkan, sebagaimana hasil kunjungan Tim Satgas PKH pada 10 Juni 2025, dari luas kawasan hutan ±81.793 hektar, saat ini tersisa ±12.561 hektar.

Menurutnya, kondisi ini pun menyikap tabir masalah kompleks yang dihadapi dalam upaya penertiban kawasan hutan.

“Hal ini disebabkan oleh perambahan hutan yang merusak ekosistem dan fungsi hutan sebagai rumah satwa serta paru-paru dunia,” kata Burhanuddin dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (15/6/2025).

Selaku Wakil Ketua I Pengarah Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), Burhanudin pun turut mengungkap rasa keprihatinan mendalam terkait kondisi TNTN di Riau.

Meski begitu, dalam rapat Satgas PKH Burhanuddin telah menguraikan masalah TNTN yang sangat kompleks, meliputi perkebunan sawit sebagai sumber utama perekonomian masyarakat.

“Dugaan adanya Surat Keterangan Tanah (SKT) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu, penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) di dalam kawasan hutan TNTN, serta dugaan tindak pidana korupsi oleh oknum aparat,” ungkap Jaksa Agung.

Selain itu, kata dia, banyak masyarakat telah bermukim di TNTN merupakan pendatang luar daerah.

"Termasuk, telah terbangun sarana dan prasarana pemerintah seperti listrik, sekolah, dan tempat ibadah di dalam kawasan hutan TNTN," ujarnya.

Di sisi lain, sering kali di lapangan terjadi konflik antara satwa langka gajah, harimau, dan hewan lain dengan masyarakat. Akibat dampak dari perusakan hutan dan pembangunan pemukiman rumah warga.

“Pentingnya seluruh hadirin untuk menyatukan pikiran dalam mencari solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut. Guna memastikan tindak lanjut penguasaan kembali dan relokasi penduduk dapat berjalan lancar tanpa hambatan,” kata dia.

Dengan harapan keberhasilan di TNTN dapat menjadi percontohan nasional atas hasil kerja dari Satgas PKH, yang selama bertugas total telah menguasai kembali kawasan hutan seluas 1.019.611,31 hektar sampai 2 Juni 2025.

“Bahwa permasalahan TNTN bukan hanya isu lingkungan hidup, tetapi juga mencakup permasalahan ekonomi dan sosial masyarakat,” tegasnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral