- Abdul Gani Siregar/tvOnenews.com
Budi Arie Respons Pertemuan Tertutup Jokowi-Hashim di Solo
Jakarta, tvOnenews.com - Pertemuan antara Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Hashim Djojohadikusumo di Solo menjadi sorotan publik.
Meski berlangsung tertutup, Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, membenarkan adanya pertemuan tersebut, namun enggan mengungkap detail pembicaraannya.
“Dengar begitu, ya kita tunggu ajalah,” ujar Budi Arie saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/3).
Saat ditanya apakah pertemuan itu membahas hal strategis, Budi Arie hanya menegaskan bahwa pertemuan itu untuk kepentingan bangsa dan negara.
- ANTARA
Ia juga membantah spekulasi bahwa pembicaraan menyangkut partai politik atau urusan tertentu terkait pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Enggak lah. Pak Hashim dan Pak Jokowi kan teman lama, biasalah mau bertemu. Yang pasti buat kebaikan bangsa, negara, dan rakyat,” katanya.
Spekulasi semakin berkembang ketika ditanyakan apakah Hashim hadir sebagai perwakilan dari Presiden Prabowo Subianto. Namun, Budi Arie tidak memberikan jawaban gamblang.
“Ya itu kan kamu yang…” ucapnya singkat.
Ketika ditanya soal reaksi relawan Pro Jokowi (Projo) terhadap pertemuan ini, Budi Arie menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dicurigai.
Menurutnya, pertemuan antara tokoh nasional merupakan hal wajar dan tidak selalu berkaitan dengan politik.
“Ya baik-baik aja. Semua orang bertemu, berkumpul, berhimpun, ngobrol, masa dicurigai? Yang pasti, membawa kebaikan untuk bangsa dan negara,” ujarnya.
Selain itu, pertemuan ini juga dikaitkan dengan pertemuan Prabowo dengan sejumlah pengusaha sebelumnya. Namun, Budi Arie menilai hal itu hanya spekulasi.
“Ya kait-kaitin, kamu aja yang ngaitin. Dah, semua dikaitin. Nanti kita diwawancara, kamu dikaitin juga,” candanya.
Spekulasi lain yang mencuat adalah apakah pertemuan ini ada hubungannya dengan penetapan tersangka terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK.
Namun, Budi Arie menepis anggapan tersebut dan meminta agar publik tidak terlalu berspekulasi.
“Enggak lah, jangan spekulatif. Udahlah, intinya kita mikirin negara. Sekarang kita fokus untuk mikirin rakyat, makanya koperasi desa merah putih ini untuk mikirin rakyat, masyarakat desa,” tegasnya.