- YouTube
Sindiran Keras Gus Miftah ke Keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, Imbas Tak Diakui Senasab: Modal Aja Gak Mau
Jakarta, tvOnenews.com - Pendakwah Gus Miftah masih menjadi sorotan hangat setelah namanya dibahas usai diduga menghina pedagang es teh disebuah acara pengajian.
Kini ia juga tampak bersuara soal dirinya yang tak diakui sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, salah satu tokoh agama ternama di tanah Jawa.
Ia pun memberikan sindiran menohok kepada beberapa pihak yang mengaku keturunan Kiai Ageng.
"Aku itu sebel orang pada ngaku-ngaku cucunya Mbah Muhammad Besari, tapi kalau ada acara modal aja enggak mau," jata Gus Miftah dalam kanal YouTube Keluarga Didik.
Meskipun demikian, Gus Miftah mengatakan tak mempermasalahkan jika dirinya tak diakui sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.
Ia mengaku kepeduliannya terhadap semua kegiatan keagamaan akan terus berjalan.
"Saya gak perlu diakui cucu, gak apa-apa. Tapi kalau ada acara aku bantui," ucapnya.
Namun Gus Miftan mengatakan kesal saat menyinggung soal makam Kiai Ageng Muhammad Besari.
"Semuanya rebutan merasa cucunya mbah Muhammad Besari, tapi enggak mau merawat makamnya Mbah Muhammad Besari," tegasnya.
"Bikin proposal ke sana-sini tapi hasilnya nggak buat makam. Yang modelnya kayak gitu, j*k banget," tutup Gus Miftah.
Diketahui, baru-baru ini warganet membongkar tarif yang didapatkan oleh Gus Miftah saat berdakwah.
Akun X @Stakof tampak membongkar tarid Gus Miftah yang tembus Rp75 juta.
"Tarif "Gus Kacamata Hitam" itu...
75juta/1,5jam. Saya pernah dengar dari panitia pengajian Gus Baha, amplop yang diberikan ke Gus asal Kragan, Rembang ini hanya dia isi... 2juta. Sudah ada kitab, penjelasannya bersanad, gak mau dijemput, dan ngajinya tahqiq.
Beda ya," cuit @Stakof dikutip Selasa (17/12/2024).
Akun tersebut juga mengatakan bahwa Rp75 juta itu belum termasuk biaya lainnya.
"Oiya, 75juta/1,5jam itu belum termasuk...
- Hotel
- Transportasi
- Makan
- Akomodasi Pendherek
- Riders yang mungkin perlu disiapkan," lanjutnya.
Tak hanya berbicara kosong, Rumail Abbas mengaku menyaksikan langsung mengenai tarif tersebut saat pengurus cabang PCNU ingin mengundang Gus Miftah.
"Untuk GM, saya saksi mata kala ada konco di PCNU kabupaten X mau ngundang. Untuk Gus Baha, itu tim @gayengco jadi saksinya. Informasi ini valid," ungkaonya.