Eks terpidana kasus Vina, Saka Tatal saat jalani ritual sumpah pocong di Cirebon, Jumat (9/8)..
Sumber :
  • Antara

Ahli Metafisika Ungkap Ritual Sumpah Pocong yang Dijalani Saka Tatal Tidak akan Efektif Jika...

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 15:04 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ahli metafisika, Kirama Wijaya bicara soal ritual sumpah pocong yang dijalan eks terpidana kasus Vina, Saka Tatal di Cirebon pada Jumat (9/8).

Menurut Kirama, ritual sumpah pocong alangkah baiknya tidak perlu dilakukan, sebab hal itu sangat sakral dan sangat berbahaya apabila yang bersangkutan berbohong.

Kirama mengatakan, ritual sumpah pocong boleh saja dilakukan sebagai 'pintu darurat' untuk menentukan kebenaran.

"Nanti akan terlihat di kemudian hari hasilnya seperti apa dari antara dua orang pihak tersebut. Iya jadi bisa saya bilang sumpah pocong ini adalah sebagai pintu daruratlah untuk menjawab benar atau tidak," kata Kirama kepada tvOne, Jumat (9/8).

Kirama menjelaskan, sumpah pocong dalam prosesnya merupakan suatu penekanan sugesti atau kesadaran manusia dalam sebuah proses yang sakral hingga masuk ke alam bawah sadar terikat dengan kesemestaan.

Hal itulah, kata Kirama, yang bakal membuat orang yang melakukan sumpah pocong mengaku atau kebenaran akan muncul.

"Makanya bahasa tadi saya bilang (ritual sumpah pocong) melibatkan Tuhan langsung nah ini bahaya sakral sekali," ujar Kirama.

Selain itu, Kirama menjelaskan, efek yang bakal diterima orang yang melakukan sumpah pocong sangat fatal jika yang bersangkutan berbohong atau tidak jujur.

Efek terparah, kata Kirama, sumpah pocong bisa menyebabkan kematian.

"Sangat fatal sekali bahkan bisa mengakibatkan kematian begitu, itu yang fatal. Jadi, selain kematian itu biasanya digandrungi dengan kutukan-kutukan yang luar biasa, kutukan Seperti apa, misalnya jadi kena musibah kecelakaan dan sebagainya," ujar Kirama.

Kendati demikian, lanjut Kirama, sumpah pocong tidak bakal efektif jika orang yang melakukannya sudah biasa atau mempermainkan sumpah.

"Tapi balik lagi kalau dasarnya orang gampang sumpah atau dia 'pemain' ya (sumpah pocong) enggak akan efektif," ujar Kirama.

Terkait Iptu Rudiana yang tak hadiri sumpah pocong bersama Saka Tatal, menurut Kirama, jika ayah Eky itu merasa benar soal pernyataannya terkait kasus Vina, maka sebaiknya hadir saja.

Kirama menambahkan, meskipun Iptu Rudiana tidak jadi melaksanakan sumpah pocong, tetapi Perwira Polri itu bisa tetap terkena karma apabila dalam kenyataannya bersalah. 

Hal itu, disebabkan Iptu Rudiana yang sempat berucap berani lakukan sumpah pocong sebagai bukti kebenarannya.

"Sebenarnya biarpun seseorang itu tidak datang, kalau sudah dia memainkan drama, dia akan mendapat karmanya, you play drama you get karma, maksudnya, jadi, drama tuh ketika dia sudah bilang dia mau kan awalnya kan saya lihat di video itu kan dia mau mengaku mau melakukan sumpah pocong, nah terus ternyata dia tidak jadi, ya itu kan seperti tidak sesuai dengan apa yang diucapkan," ujar Kirama.

Diketahui, kuasa Hukum Saka Tatal, Farhat Abbas, mengatakan Iptu Rudiana tidak hadir untuk melaksanakan sumpah pocong.

“Rudiana tidak hadir tapi Saka Tatal tetap melaksanakan sumpahnya. Bahwa Saka Tatal Tatal bukan pelakunya, bukan pembunuhnya. Semoga tujuh terpidana bisa dibebaskan,” kata Farhat. 

Adapun Saka Tatal mengatakan dia tetap berani melakukan sumpah pocong. 

“Berani!,” tegas Saka Tatal.

Sementara, Iptu Rudiana memang sebelumnya mengaku berani melakukan sumpah pocong.

Hal itu dikatakannya dalam konferensi pers dengan kuasa hukum keluarga Vina, Hotman Paris beberapa waktu lalu.

"Saya sumpah pocong, sumpah apapun mau. Artinya, yang meninggal adalah anak saya, yang saya rawat dari kecil," kata Rudiana. (dpi)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral