Mabes Polri Tahan Ferdinand Hutahaean Malam Ini.
Sumber :
  • Twitter @FerdinandHaean3

Mabes Polri Tahan Ferdinand Hutahaean Malam Ini, Ini Kronologinya

Senin, 10 Januari 2022 - 23:51 WIB

Jakarta - Kasus yang menjerat Ferdinand Hutahaean ini bermula ketika ia membuat cuitan yang berbau SARA. Pria yang aktif di media sosial itu menuliskan kata-kata yang dianggap menyinggung umat agama lain. Gara-gara cuitan itu, tagar "Tangkap Ferdinand" sempat menjadi trending di Twitter.

"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela," tulisnya di akun @FerdinandHaean3.

Sadar cuitannya membuat gempar, Ferdinand mengaku sudah menghapusnya. Namun warganet sudah kadung mengabadikan tulisan Ferdinand itu.

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri bergerak cepat dengan menindaklanjuti laporan polisi atas nama terlapor Ferdinand Hutahaean, terkait dengan ujaran kebencian mengandung SARA dan menyebarkan berita bohong. Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP /B/007/I/2022/SPKT/Bareskrim Polri dengan terlapor pemilik atau pengguna akun Ferdinand Hutahaean dengan nama pemilik akun @ferdinandHaean3.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menyatakan bahwa setelah laporan diterima, penyidik langsung melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi, yakni satu saksi pelapor dan dua saksi lainnya. "Malam ini dilakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi, yaitu satu saksi pelapor dan dua saksi lainnya," kata Ramadhan.

Mantan politikus Partai Demokrat yang juga pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean akhirnya mengunggah video klarifikasi tentang cuitannya. "Cuitan saya yg kemudian viral, semoga semua bisa paham. Bahwa sesungguhnya itu dialog antara pikiran dan hati saya yg sedang down. Bukan untuk menyasar kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu. Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terimakasih," kata Ferdinand sebagai pembuka untuk videonya.

Video permintaan maaf Ferdinand dibuat di sebuah ruangan, dengan latar belakang hiasan dinding merah, Pancasila yang diapit foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Sahabat, selamat pagi saya ingin mengklarifikasi tentang riuhnya dan ramainya cuitan saya kemarin," ujar Ferdinand. 

Video tersebut dia upload sekitar 20 jam setelah cuitannya yang viral.

"Memang setelah itu saya tidak bisa memantau media sosial karena ada kesibukan yang tidak bisa saya tinggal. Namun demikian, yang mau saya sampaikan kali ini adalah bahwa cuitan saya tersebut tidak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu, orang tertentu, atau agama tertentu," katanya mencoba menjelaskan.

Dia kemudian menuturkan, bahwa cuitan buatannya adalah buah pemikirannya saat itu.

"Yang saya lakukan itu adalah dialog imajiner pikiran dan hati saya. Ketika saya down, tidak perlu saya bercerita di Twitter di media sosial bahwa saya sedang down. Tetapi saya melakukan dialog imajiner dengan hati saya, antara pikiran dan hati saya. Pikiran saya mengatakan. 'Hai Ferdinand kau akan habis,  tidak ada yang bisa menjagamu, Allahmu lemah'. Tetapi kemudian hati saya berkata, 'Hei, kau, tidak! Allahku kuat, jadi jangan samakan Allahku dengan Allahmu, Allahku kuat. Ada yang akan menjagaku selalu.' Kira-kira seperti itu dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," katanya berusaha mendeskripsikan.

"Tapi kemudian orang merasa ada yang dituduh, merasa ada yang diserang, dan bahkan orang-orang tertentu yang selama ini selalu menggunakan kata tabayun-tabayun ternyata tidak tabayun, malah ikut-ikutan memelintir. Tidak apa-apa, sekali lagi saya tegaskan tidak ada niat saya untuk menyerang kelompok tertentu, agama tertentu, kaum tertentu, atau orang tertentu. Itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," tambah Ferdinand.

"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasa cuitan saya mengganggu atau membuat siapapun tidak nyaman. Tetapi intinya itu adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya, bukan menyerang siapapun. Tidak mungkin saya bicara dengan orang lain Allahmu, Allahku, karena kita punya tuhan yang satu. Jadi tidak mungkin saya bicara seperti itu kepada siapapun kecuali kepada diri sendiri. Saya harap dengan ini semua bisa mengerti memahami, dan saya ucapkan terima kasih, salam sehat selalu, semoga sejahtera," tutupnya.

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral