Sarihusada dorong pengembangan peternak sapi perah lokal.
Sumber :
  • Istimewa

Hari Susu Sedunia, Sarihusada Dorong Asupan Nutrisi dan Gizi Anak Lewat Pengembangan Peternak Sapi Perah Lokal

Kamis, 20 Juni 2024 - 00:48 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Susu memiliki peranan penting dalam membuat anak tumbuh sehat ditengarai adanya nutrisi dan gizi yang terkandung di dalamnya.

Pasalnya, dalam tumbuh kembangnya anak membutuhkan asupan nutrisi dan gizi yang seimbang.

Hal ini sejalan dengan tema Hari Susu Sedunia yang memiliki peran penting produk susu dalam memberikan nutrisi berkualitas untuk menyehatkan dunia. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2021, jumlah rata-rata konsumsi susu di negara Indonesia sebesar 16,27 kg/kapita/tahun pada tahun 2020. 

Rendahnya tingkat konsumsi susu di Indonesia diakibatkan antara lain oleh terbatasnya populasi sapi perah di Indonesia yang menyebabkan rendahnya produksi susu segar. 

Dalam momen Hari Susu Sedunia, Sarihusada berkomitmen untuk menghadirkan produk susu yang berkualitas namun juga mudah dijangkau masyarakat.

Hal ini diwujudkan lewat berbagai inisiatif termasuk dalam hal pengembangan peternak dan koperasi lokal.

Ratih Anggraeni, Head of Climate & Stewardship Danone Indonesia menjelaskan Sarihusada berkomitmen untuk menjadikan susu sebagai pangan bernutrisi yang mudah dijangkau masyarakat.

Menurutnya langkah ini dapat tercapai dengan berbagai upaya dan adaptasi yang berfokus pada pengembangan peternak dan koperasi susu lokal juga inovasi dalam pemeliharaan sapi. 

“Untuk meningkatkan kapasitas peternak dan koperasi susu, Sarihusada menerapkan praktek peternakan yang baik atau good dairy farming practice, serta melakukan inovasi pakan baru yaitu rumput gama umami dan mengujicobakan jenis sapi baru yakni sapi jenis jersey dengan susu yang mengandung lemak dan protein yang lebih tinggi," kata Ratih dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (19/6/2024). 

"Kami juga melakukan sistem digitalisasi agar para peternak dapat lebih mudah dalam melakukan pendataan tentang kondisi sapi dan produksi susu mereka," sambungnya.

Ratuh menuturkan inisiatif Sarihusada dalam mengenalkan jenis sapi Jersey yakni ras sapi perah Inggris berwarna coklat yang diharapkan lebih toleran dengan suhu di kawasan tropis. 

Umumnya, peternak Indonesia terbiasa dengan sapi Friesian Holstein atau sapi belang yang produksinya akan optimum di daerah subtropis yang lebih dingin. 

Sehingga di Indonesia, sentra peternakan sapi perah identik ada di daerah pegunungan yang berhawa sejuk saja.

“Sarihusada tidak hanya berfokus pada pengembangan kemampuan peternak dalam memproduksi susu, namun juga dalam hal pengelolaan kotoran ternak sapi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yaitu biogas. Kotoran sapi difermentasi melalui reaksi kimia anaerob.untuk menghasilkan metana yang dimanfaatkan keluarga peternak sebagai sumber energi untuk kebutuhan domestik," ungkap Ratih.

"Sepanjang Tahun 2022-2023 telah dihasilkan sebanyak 100 unit biodigester yang dimanfaatkan keluarga peternak. Kami berharap berbagai program yang di peningkatan kapasitas dari berbagai aspek ini dapat membuat para peternak menjadi lebih mandiri, sehingga produktivitasnya juga dapat meningkat," sambungnya.

Program yang juga bertujuan menciptakan dampak positif ke lingkungan terutama dalam hal memitigasi perubahan iklim ini dikembangkan bersama Yayasan Rumah Energi (YRE).

Program ini tengah diimplementasikan pada 3 kabupaten di DIY dan Provinsi Jawa Tengah. 

“Selain memberikan pelatihan, kita pun menawarkan berbagai skema pembiayaan dan pembangunan biogas bagi peternak dan koperasi susu lokal, baik melalui arisan maupun kredit biogas," kata Direktur Ekesutif YRE, Somanda Tundang.

"Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi resiko pencemaran tanah dan badan air, serta pelepasan gas metana ke atmosfer akibat tidak terkelolanya kotoran yang dihasilkan dalam konteks budidaya sapi perah serta membantu peternak untuk mencapai kemandirian pangan dan energi," lanjutnya. (raa)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral