Pakar Kegunungapian UGM Saat Konferensi Pers, Senin (06/12/2021)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetyo

Ahli Vulkanologi UGM: Sebelum Erupsi Besar, Semeru Telah Mengirim Tanda Bahaya

Senin, 6 Desember 2021 - 20:37 WIB

"Pada beberapa kasus seperti curah hujan tinggi memang bisa menyebabkan adanya thermal stres, jadi kalau di dalam itu panas kemudian terisi oleh air hujan maka akan terjadi stim yang kuat sehingga menyebabkan tekanan yang tinggi, ini juga memicu adanya kejadian longsor," imbuhnya.

Terkait jarak luncur yang di luar prediksi, Wahyudi menyebut ada banyak faktor yang mempengaruhinya. 

"Pertama volumenya, kemudian ada gas-gasnya yang bisa sebagai pelicin untuk meluncurnya material tersebut, itu juga mempengaruhi jarak luncur, juga sebarannya kalau dia mengarah kepada satu aliran itu maka intensitasnya akan sangat banyak di situ sehingga menyebabkan jarak luncurnya menjadi lebih banyak, tetapi kalau tersebar ke banyak arah itu jarak luncurnya menjadi tidak terlalu jauh," urainya.

Jarak luncur awan panas yang mencapai 11 kilometer menurut Wahyudi memang di luar prediksi. Peringatan dini yang dikeluarkan otoritas berwenang juga hanya untuk radius 5 kilometer dari puncak.

"Sebenarnya sudah ada peringatan dini hanya saja perkiraan jarak luncurannya itu melebihi dari yang diperkirakan. Gunung api memang seperti itu, agak susah untuk diprediksi, termasuk memperkirakan jarak luncuran," ucapnya.

Sementara pakar Geomorfologi UGM Danang Sri Hadmoko mengatakan masih ada bahaya sekunder di Gunung Semeru pasca erupsi. Ancaman itu berupa banjir bandang yang membawa material vulkanik di daerah hulu.

"Erupsi selesai, potensi ancaman bencana masih ada. Bulan Desember, Januari, dan Februari kita perlu memperhatikan potensi aliran lahar dan juga erupsi susulan," ujarnya.

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral