- NU Online
Mars 'Yaa Lal Wathan' Karya KH Wahab Chasbullah Makin Sering Dinyanyikan Kader PKS, Ternyata Maknanya Sangat Patriotik!
Jakarta, tvOnenews.com-Lagu Yaa Lal Wathan, lagu gubahan Pahlawan Nasional KH Abdul Wahab Chasbullah berkumandang di depan Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (19/10/2023) pagi, menjelang pendaftaran Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai calon peserta Pilpres 2024. Lagu tersebut secara serentak dinyanyikan oleh ribuan pendukung dan relawan Anies-Muhaimin yang pertama kali akan mendaftar ke Kantor KPU RI di Jakarta, Kamis.
Lagu Yaa Lal Wathan kini memang tak hanya dinyanyikan kaum nahdliyin di lingkungan pesantrea atau di acara acara PBNU, tapi makin sering digemakan dalam acara acara resmi Partai Keadilan Sejahtera. Iramanya yang bersemangat memang terasa menggugah membangkitkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme anak-anak muda.
Lagu ini sebenarnya sejarah bermula dari semangat Abdul Wahab muda sekitar tahun 1914. Saat itu setelah pulang dari menuntut ilmu di Mekkah merasa tidak bisa memaksimalkan seluruh kemampuan berpikir dan bergeraknya saat menjadi salah satu bagian dari Syarikat Islam (SI) dengan tokoh utamanya Haji Oemar Said Tjokroaminoto (1883-1934 M).
Kiai Wahab merasa tidak puas jika belum mendirikan organisasi sendiri. Karena dalam pandangannya, SI terlalu mengutamakan kegiatan politik, sedangkan dirinya menginginkan tumbuhnya nasionalisme di kalangan pemuda melalui kegiatan pendidikan.
Singkatnya pada tahun 1916, KH Wahab Chasbullah berhasil mendirikan perguruan Nahdlatul Wathan atas bantuan beberapa kiai lain dengan dirinya menjabat sebagai Pimpinan Dewan Guru (keulamaan). Sejak saat itulah Nahdlatul Wathan dijadikan markas penggemblengan para pemuda. Mereka dididik menjadi pemuda yang berilmu dan cinta tanah air.
Seperti dikutip dari NU Online, setiap hendak dimulai kegiatan belajar, saat itu para murid diharuskan terlebih dahulu menyanyikan lagu perjuangan dalam bahasa Arab ciptaan Mbah Wahab sendiri.
Kini lagu tersebut sangat populer di kalangan pesantren dan setiap kegiatan Nahdlatul Ulama (NU), yakni Yaa Lal Wathan yang juga dikenal dengan Syubbanul Wathan (pemuda cinta tanah air).
Berikut arti syair lagu yang kini masyhur itu:
“Pusaka hati wahai tanah airku Cintamu dalam imanku Jangan halangkan nasibmu Bangkitlah, hai bangsaku! Indonesia negriku Engkau Panji Martabatku S’yapa datang mengancammu ‘Kan binasa dibawah dulimu!” (bwo)