- (tvOnenews.com/Rizki Amana)
Fakta Dugaan Malpraktik Operasi Amandel Anak 7 Tahun di Bekasi Berujung Maut
Jakarta, tvOnennews.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya mengau tengah melakukan upaya penyelidikan terkait meninggalnya bocah berinisial A (7) yang diduga menjadi korban malpraktik usai menjalani operasi amandel.
Hal itu diungkapkan Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada awak media.
"Terkait dengan upaya penyelidikan yang akan kami lakukan terhadap dugaan tindak pidana yang terjadi," kata Ade di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Ade menuturkan dalam melakukan upaya penyelidikan itu pihaknya bakal berkoordinasi dengan sejumlah lembaga profesi kedokteran.
Menurutnya langkah itu dalam upaya pengungkapan adanya tindak pidana pada kasus meninggalnya bocah berusia 7 tahun itu yang diduga korban malpraktik.
"Tim penyelidik akan berkomunikasi dan berkoordinasi awal dengan dua lembaga profesi kedokteran baik itu KKI, konsil kedokteran Indonesia maupun IDI, Ikatan Dokter Indonesia," katanya.
Diketahui, bocah berusia 7 tahun diduga menjadi korban malpraktik salah satu rumah sakit di kawasan Kota Bekasi.
Bocah tersebut didagnosis mati batang otak usai menjalani operasi amandel pada rumah sakit di Kota Bekasi.
"Anak ini ada yang mengalami yang kami duga gagal penindakan yang bisa kita anggap itu malpraktek atau pun kelalaian atau pun kealpaan," ungkap Kuasa Hukum keluarga korban, Cahaya Christmanto Anakampun.
Christmanto menuturkan operasi terhadap bocah berusia 7 tahun itu dilakukan pada Selasa (19/9/2023) lalu.
Korban A (7) bersama kakaknya J (10) menjalani operasi amandel di RS tersebut dengan jadwal bocah berusia 7 tahun itu yang pertama kali menjalani operasi.
Usai menjalani operasi amandel tersebut, korban A tak juga sadarkan diri hingga 13 hari lamanya.
Lantas pihak dokter mendiagnosis korban A mengalami kondisi mati batang otak hingga berujung maut yang menjemputnya.
"Keduanya ini ada penyakit amandel, gangguan pernapasan lah, yang dimana akan dilakukan tindakan untuk operasi, amandel itu kan masih kategori operasi ringan. Nah setelah itu kami tunggu-tunggu, lalu di hari setelah hari 3 itu, dokter RS Kartika Husada mengatakan bahwa anak ini sudah mengalami mati batang otak," pungkasnya. (raa/mii)