news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Para pengunjuk rasa menggunakan ketapel saat bentrok dengan tatmadaw, tentara bersanjata junta militer Myanmar di Kotapraja Thaketa Yangon, Myanmar, 28 Maret 2021..
Sumber :
  • Peace Research Institute Oslo

Skandal Dugaan Penjualan Senjata Ilegal oleh Tiga BUMN, Ini Jejak Jejak Kekejian Junta Militer Myanmar pada Warganya

Tatmadaw---sebutan angkatan bersenjata di  Myanmar--dikenal dengan aksinya yang sadis, brutal pada rakyat sipil. Sejak menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis lewat kudeta pada 2021, militer Myanmar membunuh ribuan warganya sendiri. Kini publik Indonesia dikejutkan dengan laporan The Chin Human Rights Organisation soal pasokan senjata api pada junta militer Myanmar diduga dilakukan oleh tiga BUMN terkemuka.
Rabu, 4 Oktober 2023 - 11:03 WIB
Reporter:
Editor :

Tatmadaw memegang status tinggi di Myanmar. Ideologinya ultranasionalis. Keterlibatan tentara Burma secara terus-menerus dalam peperangan dengan milisi rakyat sipil dianggap oleh beberapa pengamat sebagai konflik sipil terlama di dunia.

Sejumlah pengamat menyebut Tatmadaw dididik sebagai mesin pertempuran saja, mengikuti perintah secara robotik.

Tatmadaw memegang status tinggi di Myanmar. Ideologinya ultranasionalis. (sumber foto: Istimewa/Tatmadaw)

 

Beberapa etnis minoritas, seperti Muslim Rohingya, telah lama menjadi sasaran kebrutalan terburuk yang dilakukan para tentara. 
Ratusan pengunjuk rasa, termasuk banyak penganut Buddha Bamar, dibunuh oleh tentara mereka sendiri.

Selain bengis pada rakyat, skandal korupsi dan salah urus ekonomi jadi ciri kekuasaan junta militer. Para jenderal misalnya mengadakan parade militer mewah dan pesta makan malam di Ibu Kota Nay Pyi Taw pada Maret 2021, sementara anak buah mereka membunuh lebih dari 100 warga sipil di seluruh negeri dalam satu hari yang paling mematikan setelah kudeta."Ini benar-benar negara di dalam negara," kata Scot Marciel, yang menjabat sebagai duta besar AS untuk Myanmar hingga 2020 pada BBC Indonesia. 

Para jenderal memamerkan kekayaan, mengusai sendiri sumber daya ekonomi tanpa memikirkan tentara yang pangkatnya dibawahnya. Beberaa elit militer juga menolak mengakhiri jabatan meski periode berkuasanya sudah habis. (bwo)

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral