news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Warga meilhat sejumlah fasilitas kantor perkebunan sawit terbakar pada unjuk rasa 21 September 2023.
Sumber :
  • tim tvone/Didi Syachwani

Konflik Lahan Perkebunan Sawit di Seruyan, Janji Yang Tak Pernah Terealisasi?

Massa yang kecewa dengan pihak perusahaan perkebunan sawit PT. HMBP, melakukan aksi anarkis dengan merusak bangunan dan kantor perusahaan lalu membakarnya.
Senin, 25 September 2023 - 05:03 WIB
Reporter:
Editor :

"Saat ini sudah ada ada sebanyak 500 personil Polri yang merupakan aparat gabungan dari Polres Seruyan dan Polda Kalteng, yang kami tempatkan di Desa Bangkal," terang Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji, Jumat (22/9/2023).

Tujuan mempertebal pasukan ini, sambung Erlan, semata-mata untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi disana, termasuk mencegah masuknya pihak yang bertujuan melakukan provokasi agar situasi tidak bisa kondusif.

Digambarkannya, situasi dan kondisi di Desa Bangkal, khususnya disekitaran perusahaan perkebunan kelapa sawit PT.HMBP I, saat ini sudah berangsur pulih. Ia berharap agar warga senantiasa bisa menahan diri agar tujuan yang hendak mereka capai melalui aksi unjuk rasa ini bisa tercapai.

"Kami ini berdiri ditengah, tidak memihak pada pihak manapun, dan keberadaan aparat Polri disana adalah untuk mengamankan kamtibmas," tegas Erlan.

Pekerja Perkebunan Sawit Mengungsi

Akibat kerusuhan dalam unjuk rasa warga, ribuan pekerja sawit PT.HMBP mengalami trauma dan memilik mengungsi.

"Jumlahnya lebih dari seribu. Mereka semua mengaku ketakutan, kalau peristiwa pembakaran bangunan terjadi lagi, apalagi rata-rata para pekerja itu adalah warga pendatang," ungkap Camat Seruyan Raya, M. Abdi Radhiyanie, Sabtu (23/9/2023).

Karena jumlah pengungsinya cukup banyak, pihak kecamatan akhirnya membagi lokasi pengungsian menjadi 7 titik dan salah satunya adalah di halaman kantor kecamatan Seruyan Raya yang menampung sebanyak 340 jiwa.

Dijelaskannya, para pengungsi tersebut sudah dua hari ini pergi meninggalkan rumah atau mes tinggal mereka yang ada dilingkungan perusahaan.

"Tidak banyak harta benda yang mereka bawa. Mereka sepertinya hanya barang kebutuhan sehari-hari saja," sebutnya.

Saat hari pertama mengungsi, pihak kecamatan terpaksa membangun tenda darurat dari terpal untuk sementara waktu menjadi tempat tinggal para pengungsi tersebut, dan baru hari BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Seruyan datang mendirikan tenda lapangan.

Pihaknya juga sudah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan minum para pengungsi. Selain itu dari perusahaan tempat mereka bekerja juga ada mengirim suplay makanan, serta bantuan dari warga yang bersimpatik dengan kondisi para pekerja yang nampak selalu ketakutan.

Berita Terkait

1 2
3
4 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral