- Kolase tim tvOnenews.com
Kesaksian Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti Mengubah Mitos di Yogyakarta, Begini Kondisi Saat Mbah Maridjan Meninggal
“Karena posisi tidur, jadi kesannya seperti bersujud. Tapi sebetulnya dia kayak menahan atau menekuk dengan ketegangan otot tubuhnya. Jadi kesannya kayak sujud, padahal ya tidak posisi tidur aja,” sambungnya.
Menurut Hastry, Jenazah Mbah Maridjan ditemukan di kediamannya sekitar pada hari ketiga setelah erupsi.
“Kayaknya hari ketiga atau keempat baru ditemukan, di rumahnya” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengungkapkan bahwa ia bersama tim bekerja dengan cepat agar seluruh korban dapat segera terhitung dan menghindari risiko dari dampak abu vulkanik saat bekerja.
“Lah itu memang kita identifikasinya biar cepat aja dan segera dimakamkan. Karena debu panasnya juga dapat mengganggu kami dan tim. Supaya pemerintah Kota Yogyakarta juga dapat jelas nih yakin jumlah total semuanya (korban) berapa. Jadi misal kalau ada letusan lagi, ibaratnya kan sudah siap dan tidak terpaku untuk tinggal disitu dan mau dievakuasi,” tutupnya.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010 menjadi peristiwa besar hingga menewaskan setidaknya sekitar 353 orang tewas termasuk Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan.
Beberapa fakta yang dapat terlihat dari ganasnya letusan Gunung Merapi dapat terlihat salah satunya pada sebuah museum di Yogyakarta, yaitu Museum Sisa Hartaku. (kmr)