Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bernyanyi bersama di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023)..
Sumber :
  • Syifa Aulia/tvOnenews.com

AHY dan Khofifah Digadang-gadang Jadi Pendamping Anies Baswedan, Ini 5 Kriteria Cawapres Anies

Senin, 20 Maret 2023 - 09:48 WIB

Pun demikian ketika ada dua calon yang berbeda suku, bisa jadi pendukung kedua kubu akan berkutat dengan isu perbedaan suku. Hal itu lumrah terjadi di pemilu.

Anies kemudian bercerita tentang apa yang terjadi pada Pilkada DKI 2017. Kala itu yang bersaing adalah paslon dengan latar belakang beda agama.

Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

"Yang terjadi pada 2017, calon yang bersaing agamanya berbeda. Maka identitasnya yang terlihat adalah agama. Itu akan terus terjadi selama calonnya punya identitas berbeda, baik gender, suku, maupun agama," jelas Anies.

Oleh sebab itu, kata Anies, penting bagi tiap calon yang bersaing dalam pemilu untuk memiliki kedewasaan. Baik calon yang menang maupun yang kalah. Setelah pemilu selesai, harus ada titik temu antara masing-masing kubu.

"Yang menang mau merangkul yang kalah, sedangkan yang kalah juga harus mau mengakui kekalahannya," ucapnya.

Bagi Anies, tak masalah bagi siapapun untuk tidak suka kepadanya. Sekalipun ia dibenci karena identitas yang berbeda.

Berita Terkait :
1 2
3
4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral