- kolase tvOnenews
9 Foto ‘Bucin’ Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Saat Masih Pacaran, Kisah Cintanya Bermula dari Masa SMP
Trisha Eungelica Setia Mendukung Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo
Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo menerima vonis hukuman mati pada Senin (13/2/2023) atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat. Usai putusan tersebut, sosok Trisha Eungelica anak Sambo dan Putri Candrawathi menuai sorotan.
Diketahui, selama kedua orang tuanya menjalani sidang Brigadir J, Trisha Eungelica selalu setia memberikan dukungan.
Menjelang sidang vonis Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Trisha Eungelica melalui akun Instagramnya @trishaeas, sempat mengunggah ayah ibunya yang tengah berpelukan erat.
“Iloveuboth,” tulis Trisha Eungelica pada Minggu (12/2/2023).
Meski foto itu tampak terpotong. Ferdy Sambo terlihat menggunakan kaos polo berwarna putih.
Ferdy Sambo Divonis Mati
Ferdy Sambo divonis hukuman mati atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat. Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso untuk Ferdy Sambo itu berdasarkan Pasal 100 KUHP 2023 tentang pembunuhan berencana.
"Mengadili, menyatakan terdakwa Ferdy Sambo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," kata Wahyu Iman Santoso saat membacakan amar putusan di PN Jaksel, Senin (13/2/2023).
"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ferdy Sambo hukuman mati," imbuhnya.
Hakim Ketua Sidang Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Wahyu Iman Santoso, menyatakan bahwa unsur perencanaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat Brigadir J telah terpenuhi.
"Unsur dengan rencana terlebih dahulu telah nyata terpenuhi," ucap Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa perencanaan tersebut didasari rasa sakit hati Ferdy Sambo setelah mendengar aduan dari istrinya, Putri Candrawathi, mengenai pelecehan seksual yang ia alami.
Sebagaimana yang diketahui, Putri Candrawathi yang saat itu berada di Magelang, Jawa Tengah, menghubungi Ferdy Sambo yang berada di Jakarta dan menceritakan bahwa Yosua telah berlaku kurang ajar terhadap Putri.
Atas dasar tersebut, perencanaan pembunuhan pun dimulai setelah Ferdy Sambo mengetahui Ricky Rizal mengamankan senjata api HS milik Yosua.
"Yang meskipun atas inisiatif sendiri, akan tetapi diperoleh fakta sampai di Jakarta, senjata api HS masih di dashboard. Harusnya, Ricky Rizal bisa mengembalikan senjata tersebut ke Yosua, tetapi tidak dilakukannya," ucap Wahyu. (rka)