- KBRI Nairobi
Di Forum Blue Economy Summit, Indonesia Ajak Negara Asia-Afrika Satukan Visi Ekonomi Biru
Kenya, tvOnenews.com – Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi menegaskan pentingnya kerja sama Asia-Afrika dalam mendorong pengembangan blue economy.
Pesan itu disampaikan oleh Minister Counsellor KBRI Nairobi Wisnu Lombardwinanto yang mewakili Duta Besar RI saat memberikan keynote speech di forum internasional “Blue Economy Summit” di Prideinn Resort Hotel, Mombasa, Kenya, Selasa (23/9/2025).
Forum tersebut dihadiri Gubernur Mombasa, perwakilan pemerintah Kenya, serta sekitar 1.200 peserta dari berbagai negara.
- KBRI Nairobi
Turut hadir antara lain Duta Besar Slovakia, Duta Besar Uni Eropa, Wakil Duta Besar Jerman, dan pejabat Principal Secretary for State Department of Blue Economy Kenya.
Dalam paparannya Wisnu menekankan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, garis pantai terpanjang kedua di dunia, serta salah satu negara mega-biodiversitas, memandang laut sebagai urat nadi kehidupan.
Jutaan masyarakat Indonesia menggantungkan hidup pada sumber daya laut untuk pangan, mata pencaharian, hingga identitas sosial.
“Indonesia menempatkan ekonomi biru di pusat agenda pembangunan, sebagai jalur penyeimbang antara manfaat ekonomi dan kelestarian lingkungan. Tujuannya memastikan kesejahteraan sekaligus menjaga laut bagi generasi sekarang maupun mendatang,” ujarnya.
Sejumlah langkah strategis telah dilakukan Indonesia, mulai dari memperkuat tata kelola perikanan dan memberantas illegal, unreported, and unregulated fishing (IUU Fishing).
Lalu meratifikasi FAO Port State Measures Agreement, melestarikan jutaan hektare kawasan laut, memulihkan ekosistem bakau dan terumbu karang, serta mengurangi sampah plastik laut melalui berbagai inisiatif nasional maupun komunitas.
- KBRI Nairobi
Indonesia juga mendorong pembiayaan inovatif, termasuk penerbitan green sukuk, eksplorasi blue bond, blended financing, hingga crowd-funding.
Tak hanya itu Indonesia tengah mengembangkan Blue Economy Index sebagai alat pemantau kemajuan dan wadah berbagi praktik terbaik.
Di tingkat internasional Indonesia memimpin Working Group on Blue Economy di Indian Ocean Rim Association (IORA) serta berperan aktif di berbagai forum, mulai dari ASEAN, Archipelagic and Island States Forum, UN Ocean Conference, Our Ocean Conference, hingga High-Level Panel on Sustainable Ocean Economy.
Lebih lanjut Indonesia juga menekankan pentingnya kolaborasi Asia-Afrika yang berakar dari “Semangat Bandung” Konferensi Asia-Afrika 1955.
- KBRI Nairobi
Kedua kawasan dinilai memiliki kesamaan historis, kekayaan sumber daya laut, serta tantangan perubahan iklim yang sama.
Indonesia bahkan sudah berbagi pengalaman dalam pengembangan desa pesisir terpadu, rantai nilai perikanan, ekowisata, hingga energi laut terbarukan.
Sejak 2022, Indonesia telah menjalankan 10 program peningkatan kapasitas untuk Kenya, mencakup sektor pertanian, perikanan, kesehatan ibu, standar medis, perdagangan, investasi, hingga energi panas bumi.
“Ekonomi biru bukan sekadar janji kekayaan alam yang belum tergarap. Mengelola laut secara bijaksana adalah tanggung jawab kita bersama. Jika berhasil, manfaatnya tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga komunitas yang lebih kuat, ekosistem yang lebih sehat, dan solidaritas yang semakin erat,” tegas Wisnu.
KBRI Nairobi pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat, media, investor, hingga filantropi, untuk bergandengan tangan mewujudkan ekonomi biru sebagai sumber kemakmuran bersama, keberlanjutan, serta perdamaian.
“Blue Economy Summit” sendiri berlangsung pada 23–26 September 2025. Selain diskusi panel, forum ini juga mempertemukan ratusan start-up lintas negara untuk berbagi ide serta menampilkan inovasi dan teknologi terbaru terkait pengembangan ekonomi biru.